Dalam Artikel Ini:
Apa Itu Overpronation?
Saat kita berjalan atau berlari, kaki secara alami melakukan gerakan pronation, yaitu memutar sedikit ke dalam untuk menyerap guncangan. Ini adalah bagian normal dari mekanisme tubuh. Namun, pada sebagian orang, gerakan tersebut terjadi berlebihan sehingga telapak kaki dan pergelangan tampak terlalu mengguling ke arah dalam. Kondisi inilah yang disebut overpronation.
Mungkin terdengar sepele, tapi overpronation bisa memicu banyak masalah. Mulai dari nyeri telapak kaki, sering keseleo, hingga sakit lutut dan punggung. Bagi pelari atau orang yang banyak berdiri, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala Overpronation
1. Khasnya Ada “Gerakan Berguling ke Dalam” Saat Melangkah
Pada masalah kaki biasa, orang mungkin hanya merasakan sakit atau pegal di tumit, telapak, atau pergelangan.
Akan tetapi pada overpronation, selalu ada pola gerakan yang terlihat jelas: kaki cenderung berputar ke dalam terlalu banyak ketika berjalan atau berlari.
2. Pola Nyeri yang Menyebar ke Bagian Tubuh Lain
Masalah kaki umum biasanya hanya terasa di area kaki itu sendiri. Sedangkan Overpronation bisa membuat sakit menjalar ke lutut, pinggul, bahkan punggung bawah karena distribusi beban tubuh ikut terganggu.
3. Perubahan Pola Aus pada Sepatu
Pada kaki normal, sol sepatu aus merata. Pada overpronation, bagian dalam sepatu lebih cepat aus, terutama di sisi dekat ibu jari.
4. Gangguan pada Postur Tubuh
Masalah kaki lain biasanya tidak banyak memengaruhi postur. Overpronation sering terlihat pada posisi berdiri: lutut tampak agak mengarah ke dalam, dan kaki tidak sejajar lurus.
Penyebab Overpronation
Beberapa faktor yang dapat memicu overpronation antara lain:
-
Kaki Datar (Flat Feet)
-
Orang dengan telapak kaki datar cenderung tidak memiliki lengkungan (arch) yang cukup untuk menopang tubuh, sehingga kaki lebih mudah mengguling ke dalam.
-
-
Otot dan Ligamen Lemah
-
Lemahnya otot penopang kaki membuat struktur tulang tidak stabil.
-
-
Faktor Genetik
-
Bentuk kaki bisa diturunkan dari orang tua. Jika keluarga Anda punya flat feet atau masalah pronasi, risiko lebih tinggi.
-
-
Cedera atau Operasi
-
Riwayat cedera pergelangan kaki, lutut, atau pembedahan dapat mengubah pola berjalan.
-
-
Sepatu yang Tidak Tepat
-
Menggunakan alas kaki tanpa support lengkung kaki (arch support) dapat memperparah kondisi.
-
-
Berat Badan Berlebih
-
Tekanan ekstra dari berat badan bisa membuat kaki lebih mudah mengguling ke dalam.
-
Dampak Overpronation Jika Dibiarkan
Jika tidak ditangani, overpronation dapat menyebabkan:
- Plantar Fasciitis → peradangan jaringan di telapak kaki.
- Shin Splints → nyeri pada tulang kering.
- Bunion (benjolan pada sendi jempol kaki).
- Cedera Lutut dan Pinggul → karena tubuh harus mengompensasi beban yang tidak seimbang.
- Sakit Punggung Bawah → akibat perubahan postur saat berjalan.
Cara Diagnosis Overpronation
Overpronation bisa dideteksi dengan cara sederhana maupun pemeriksaan profesional:
-
Tes Basah (Wet Foot Test)
-
Basahi telapak kaki, injak di lantai atau kertas. Jika bekas telapak terlihat penuh tanpa lengkung, kemungkinan ada flat feet dan overpronation.
-
-
Cek Sol Sepatu
-
Jika bagian dalam sol aus lebih cepat, bisa menjadi tanda overpronation.
-
-
Pemeriksaan Profesional
-
Dokter ortopedi atau fisioterapis bisa melakukan analisis gaya berjalan (gait analysis) dengan teknologi khusus.
-
Cara Mengatasi Overpronation
Overpronation bisa diatasi dengan kombinasi perawatan sehari-hari, latihan, dan alat bantu. Tujuannya adalah menjaga posisi kaki tetap stabil, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi risiko cedera.
1. Gunakan Sepatu yang Tepat
- Pilih sepatu dengan arch support (penyangga lengkungan kaki) yang cukup.
- Untuk pelari atau atlet, gunakan sepatu khusus motion control yang mendukung stabilitas kaki.
- Hindari sepatu yang sudah aus atau terlalu tipis karena bisa memperparah overpronation.
2. Pakai Insole atau Orthotic
- Insole custom dapat menahan lengkungan kaki agar distribusi berat badan lebih merata.
- Untuk kasus berat, dokter atau podiatris mungkin menyarankan orthotic khusus yang dibuat sesuai bentuk kaki Anda.
- Alat ini membantu mengurangi nyeri, mencegah cedera lutut, dan menjaga postur tubuh.
3. Latihan Peregangan dan Penguatan Otot Kaki
Latihan rutin memperkuat otot penopang kaki sehingga lengkungan kaki lebih stabil:
- Toe curls: menjepit handuk dengan jari kaki, 10–15 kali per sesi.
- Heel raises (calf raises): berdiri di ujung tangga lalu angkat tumit perlahan.
- Foot doming: angkat lengkungan kaki tanpa menggerakkan jari-jari.
- Calf stretch: regangkan otot betis untuk mengurangi ketegangan.
Lakukan latihan ini 5–10 menit setiap hari, terutama sebelum atau sesudah aktivitas fisik.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada telapak kaki, memperparah overpronation. Menurunkan berat badan dapat mengurangi nyeri dan risiko cedera.
5. Gunakan Brace atau Alat Bantu Tambahan
Pada kasus tertentu, foot brace bisa membantu menjaga kaki tetap stabil. Contoh: produk seperti Scan & Sole Orthotic Insole atau brace yang mendukung lengkungan kaki, membantu memperbaiki posisi telapak saat berjalan.
6. Terapi Fisik (Fisioterapi)
Fisioterapis dapat memberikan latihan spesifik untuk mengoreksi cara berjalan dan memperkuat otot kaki. Terapi ini membantu memperbaiki postur tubuh dan distribusi beban sehingga nyeri lutut, pinggul, dan punggung bisa berkurang.
7. Istirahat dan Kompres Es
Jika kaki terasa nyeri setelah aktivitas, istirahatkan kaki sejenak. Gunakan kompres es selama 10–15 menit untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan.
8. Perawatan Medis (Kasus Berat)
Jika overpronation sudah menimbulkan deformitas atau nyeri kronis, dokter mungkin menyarankan:
- Custom orthotic lebih spesifik
- Brace khusus
- Operasi (jarang, biasanya untuk kasus ekstrem atau kelainan struktural)
📌 Intinya:
Mengatasi overpronation tidak hanya soal “mengurangi nyeri kaki”, tapi juga memperbaiki postur tubuh, distribusi beban, dan cara berjalan. Kombinasi sepatu yang tepat, orthotic, latihan rutin, dan gaya hidup sehat adalah kunci utama.
Tips Sehari-Hari untuk Penderita Overpronation
-
Gunakan alas kaki meski di rumah, jangan sering nyeker di lantai keras.
-
Ganti sepatu secara rutin, terutama jika sudah aus.
-
Lakukan latihan peregangan singkat 5–10 menit setiap hari.
-
Jika suka olahraga lari, mulai dengan jarak pendek dan pilih permukaan datar.
-
Konsultasikan dengan ahli jika rasa sakit tidak kunjung hilang.
Pencegahan Overpronation
- Bagi yang belum mengalami tapi ingin mencegah:
-
Pilih sepatu sejak awal yang punya support baik.
-
Biasakan perhatikan postur tubuh saat berjalan.
-
Lakukan peregangan rutin terutama setelah olahraga.
-
Jangan menunda perawatan bila mulai terasa nyeri kaki.