accessory navicular syndrome

Accessory Navicular Syndrome

5 mins read

Apakah Anda pernah merasakan rasa sakit atau ketidaknyamanan di bagian dalam kaki Anda? Mungkin saja itu adalah tanda dari suatu kondisi yang disebut accessory navicular syndrome. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan syndrom ini, mengapa bisa terjadi, bagaimana gejalanya, dan apa pilihan pengobatan yang tersedia.


Apa Itu Accessory Navicular Syndrome?

Accessory Navicular Syndrome adalah kondisi di mana seseorang memiliki tulang ekstra atau potongan kartilago di dekat tulang navikular di kaki. Tulang ekstra ini bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada penderitanya, terutama saat mereka aktif bergerak.

Accessory Navicular Syndrome adalah

Tulang Navikular Aksesoris, atau lebih dikenal sebagai “Accessory Naviculare Bone“, merupakan sebuah struktur tulang tambahan yang terletak di bagian dalam kaki di atas lengkungan kaki.

Nah, tulang ini tidaklah umum pada kebanyakan individu karena sifatnya yang bukan merupakan bagian biasa dari struktur kaki, melainkan muncul sebagai kelainan bawaan atau yang disebut juga sebagai kondisi kongenital.

Tulang Navikular Aksesoris biasanya memiliki dua pusat osifikasi sejak masa kanak-kanak, satu di bagian tengah dan yang lainnya di bagian dalamnya. Pada sebagian besar populasi, kedua pusat tersebut akan bersatu dan membentuk satu tulang yang utuh. Namun, sekitar 10% dari populasi memiliki kedua pusat tulang tersebut tetap terpisah dan terhubung oleh jaringan kartilago atau tulang rawan.

Riset Kecenderungan

Tulang navikular aksesoris ditemukan pada sekitar 10% (dalam kisaran 4-21%) populasi, tetapi penelitian menunjukkan kecenderungan yang lebih tinggi (sekitar 45%) di antara individu Asia.

Kemunculan pertama kali terjadi pada masa remaja, dan tampaknya lebih umum terjadi pada wanita. Kondisi ini cenderung bersifat bilateral, dengan sekitar 70% kasus terjadi pada kedua sisi kaki (dengan kisaran 50-90%).


Gejala dan Diagnosa Accessory Navicular Syndrome

Umumnya, gejala pertama dari sindrom navikular aksesoris mulai terasa pada saat seseorang telah mencapai usia dewasa, ketika tulang telah mencapai tahap kedewasaannya dan kartilago telah berubah menjadi tulang.

Proses ini sering terjadi pada masa remaja dan awal dewasa. Pada tahap ini, gejala dan tanda-tanda yang sering terkait dengan sindrom navikular aksesoris dapat menjadi jelas. Berikut ini adalah beberapa gejala yang sering terkait:

1. Penonjolan Tulang

Salah satu ciri khas dari sindrom navikular aksesoris adalah adanya penonjolan tulang pada kaki bagian tengah, terutama terlihat di sisi dalam kaki, tepat di atas lengkungan kaki. Penonjolan ini seringkali terasa jelas dan dapat dilihat secara kasat mata.

2. Kemerahan dan Bengkak

Tulang yang menonjol tersebut seringkali dapat menjadi merah dan mengalami pembengkakan, yang dapat dirasakan secara visual atau ketika disentuh. Kemerahan dan pembengkakan ini biasanya merupakan reaksi inflamasi yang terjadi sebagai respons terhadap tekanan atau iritasi yang dialami oleh tulang navikular aksesoris.

3. Nyeri atau Sensasi Denyut

Salah satu gejala yang paling umum dirasakan adalah nyeri pada kaki bagian tengah dan lengkungan kaki. Sensasi ini mungkin berupa nyeri yang tidak jelas, nyeri tumpul, atau bahkan sensasi denyut yang terus-menerus. Nyeri ini seringkali menjadi lebih terasa selama atau setelah periode aktivitas yang berat.

Untuk mengonfirmasi diagnosis sindrom navikular aksesoris, seringkali diperlukan pemeriksaan tambahan. Salah satunya adalah pemeriksaan radiografi (rontgen) untuk melihat gambaran tulang dengan lebih jelas. Namun, karena struktur tulang dan jaringan lunak lainnya sulit terlihat dengan rontgen saja, seringkali pemeriksaan lanjutan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) dibutuhkan. MRI memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang tulang, ligamen, dan jaringan lunak lainnya, yang sangat membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan pengobatan yang tepat.

Dengan menggunakan pendekatan yang holistik dan komprehensif seperti ini, dokter dapat memberikan perawatan yang terbaik untuk mengurangi gejala, memperbaiki kondisi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena sindrom navikular aksesoris.


Penyebab Accessory Navicular Syndrome

Nyeri pada tulang navikular aksesoris dapat timbul karena sejumlah faktor yang beragam dan kompleks. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang tersebut secara lebih terperinci:

1. Trauma Akut Pada Tulang

Seperti benturan keras atau jatuh, dapat menyebabkan iritasi, peradangan, atau bahkan kerusakan pada tulang navikular aksesoris. Benturan yang kuat pada area tersebut dapat mengganggu struktur dan fungsi tulang, menyebabkan timbulnya rasa nyeri.

2. Penggunaan Alas Kaki yang Tidak Sesuai

Iritasi kronis pada tulang navikular aksesoris bisa saja terjadi akibat penggunaan sepatu atau alas kaki yang tidak cocok. Sepatu yang terlalu ketat atau terlalu sempit, terutama di bagian yang berdekatan dengan tulang navikular aksesoris, dapat menyebabkan gesekan berulang yang mengiritasi tulang tersebut.

3. Kondisi Kaki Datar (flat feet)

Kaki datar adalah kondisi di mana lengkungan pada telapak kaki tidak terbentuk secara normal atau sangat minim. Pada individu dengan kaki datar, tekanan yang seharusnya tersebar merata di seluruh telapak kaki menjadi tidak seimbang.

Hal ini dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada area tertentu, termasuk pada tulang navikular aksesoris. Ketidakseimbangan tekanan ini dapat menyebabkan tarikan atau strain pada tendon tibialis posterior yang melekat pada tulang tersebut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada tulang navikular aksesoris.

4. Aktivitas Fisik Berlebihan

Aktivitas fisik yang berlebihan, terutama yang melibatkan gerakan repetitif atau tekanan berlebih pada kaki, dapat menyebabkan stres berlebih pada tulang navikular aksesoris. Ini dapat mengakibatkan peradangan atau iritasi pada tulang tersebut.

5. Faktor Anatomi dan Genetik

Beberapa individu mungkin memiliki struktur anatomi yang membuat mereka lebih rentan terhadap nyeri pada tulang navikular aksesoris. Selain itu, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang mengalami kondisi tersebut.

Dengan memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang navikular aksesoris, dapat dilakukan pendekatan pengelolaan yang lebih komprehensif dan terarah untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.


Klasifikasi Accessory Navicular Syndrome

Menurut Geist, ahli dalam studi tulang navikular aksesoris, terdapat tiga klasifikasi yang dikenal, yaitu: Tipe 1, 2, dan 3.

Klasifikasi Tulang Navikular Aksesoris

Tipe 1

Pada tipe ini, tulang navikular aksesoris tertanam dalam tendon tibialis posterior. Artinya, tulang aksesori ini melekat atau terletak dalam tendon utama yang menghubungkan otot tibialis posterior dengan tulang navikular.

Tipe 2

Merupakan kondisi di mana tulang aksesoris menempel pada navikular melalui sebuah penyambung fibrokartilaginosa. Hal ini mengindikasikan bahwa tulang tambahan tersebut terhubung dengan tulang navikular utama melalui jaringan fibrokartilaginosa.

Tipe 3

Pada tipe ini, tulang aksesoris sepenuhnya menyatu dengan tulang navikular. Dalam kondisi ini, tulang aksesori telah bersatu secara sempurna dengan tulang navikular utama, tidak lagi terpisah secara jelas melalui struktur kartilago atau jaringan lainnya.


Penanganan Accessory Navicular Syndrome

Penanganan awal pada Accessory Navicular Syndrome melibatkan serangkaian langkah yang ditujukan untuk mengurangi gejala dan memfasilitasi proses penyembuhan.

metode rice

Salah satu pendekatan utama yang sering digunakan adalah pendekatan RICE, yang merupakan singkatan dari Rest (istirahat), Ice (kompres es), Compression (kompress), dan Elevation (meninggikan kaki). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang setiap langkah dalam pendekatan ini:

Istirahat (R)

Memberi istirahat yang cukup pada kaki yang terkena untuk menghindari tekanan berlebihan pada tulang navikular aksesoris yang meradang. Ini termasuk menghindari aktivitas fisik yang membebani kaki dan memungkinkan waktu bagi tulang untuk pulih.

Kompres Es

Penggunaan kompres es pada area yang bengkak dan meradang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa sakit. Penting untuk menggunakan es yang dibungkus dengan kain atau handuk tipis untuk melindungi kulit dan menghindari iritasi.

Menerapkan tekanan ringan pada area yang bengkak dengan menggunakan perban atau bantalan elastis untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan.

Meninggikan Kaki

Meninggikan kaki di atas level jantung saat beristirahat dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan meningkatkan aliran darah balik ke jantung dan mengurangi tekanan pada area yang terkena.

Selain pendekatan RICE, terapi fisik juga merupakan bagian penting dari penanganan sindrom navikular aksesoris. Terapi fisik biasanya mencakup latihan peregangan dan penguatan yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot di sekitar kaki, meredakan tekanan pada tendon tibialis posterior, serta meningkatkan fleksibilitas dan stabilitas kaki secara keseluruhan.

Jika gejala tidak membaik dengan pengobatan konservatif, maka tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan. Salah satu pilihan adalah operasi, yang dilakukan untuk mengangkat fragmen tulang yang mengalami masalah dan memperbaiki ikatan tendon tibialis posterior ke tulang navikular.

Selain pendekatan RICE dan terapi fisik, ada juga berbagai pilihan pengobatan non-bedah lainnya yang dapat membantu mengurangi gejala sindrom navikular aksesoris.

Ini termasuk penggunaan obat pereda nyeri seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi nyeri dan peradangan, serta pemakaian alat ortopedi khusus seperti alas kaki yang disesuaikan dan sepatu yang mendukung lengkungan kaki untuk mencegah gejala lebih lanjut dan meningkatkan kenyamanan selama aktivitas sehari-hari.

dr. Anna Steven, Sp.KO

dr. Anna Steven, Sp.KO, menyelesaikan spesialisasi Kedokteran Olahraga di Universitas Indonesia pada tahun 2021.