bunion

Bunion

6 mins read

Bunion, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hallux valgus, adalah kondisi yang umum terjadi di mana terdapat benjolan yang terbentuk di pangkal jempol kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri, serta mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dengan nyaman.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek mengenai bunion, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatan dan pencegahannya. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan pembaca dapat mengelola kondisi ini secara efektif.


Apa Itu Bunion?

bunion adalah jempol kaki menonjol

Bunion adalah deformitas yang terjadi ketika jari kaki besar (jempol) mengarah ke arah jari-jari lainnya. Hal ini menyebabkan tulang di pangkal jempol kaki, yang dikenal sebagai metatarsal, menonjol keluar. Benjolan ini dapat menyebabkan nyeri dan peradangan, terutama saat mengenakan sepatu yang sempit atau tidak sesuai.

Kondisi ini ditemukan pada 2% anak di bawah 10 tahun dan hampir setengahnya pada orang dewasa. Awalnya, ukuran bunion biasanya kecil, tetapi seiring waktu bisa membesar, membuat ibu jari miring ke arah jari telunjuk, bahkan bisa bertumpuk dengan jari telunjuk. Bunion yang lebih kecil dapat muncul di sendi yang sejajar, terutama di jari kelingking, dan disebut bunionettes. Selain masalah estetika, bunion juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri bagi penderitanya.

Tahukah Kamu?

Meskipun bunion dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih umum pada wanita, dan biasanya berhubungan dengan faktor genetik, penggunaan sepatu yang tidak tepat, serta kondisi kesehatan tertentu.

Struktur Kaki dan Bunion

Untuk memahami bunion dengan lebih baik, penting untuk mengetahui struktur dasar kaki. Kaki manusia terdiri dari 26 tulang, 33 sendi, dan lebih dari 100 otot, tendon, dan ligamen. Jempol kaki memiliki dua sendi utama dan terdiri dari dua tulang (phalanges) serta satu tulang metatarsal. Ketika jempol kaki mengalami tekanan dari luar, misalnya akibat sepatu yang sempit, sendi dan tulang bisa bergeser, memicu pembentukan bunion.


Penyebab Bunion

Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk mengalami bunion. Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bunion, antara lain:

penyebab bunion

1. Faktor Genetik

Salah satu penyebab utama bunion adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki bunion, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Struktur kaki yang diwariskan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi ini. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% dari mereka yang mengalami bunion memiliki riwayat keluarga yang sama.

2. Sepatu yang Tidak Tepat

Penggunaan sepatu yang sempit, tinggi, atau tidak nyaman adalah penyebab umum bunion. Sepatu yang tidak sesuai dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada jempol kaki, menyebabkan tulang di pangkal jempol bergerak dan membentuk benjolan. Wanita lebih sering mengalami bunion dibandingkan pria, sebagian besar karena preferensi sepatu yang fashionable namun tidak ergonomis.

3. Komplikasi Kaki

Beberapa kondisi kesehatan dapat berkontribusi pada perkembangan bunion.

  • Arthritis dapat menyebabkan peradangan pada sendi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya deformitas pada jempol kaki.
  • Neuroma Morton, di mana terdapat jaringan parut di antara jari kaki, juga dapat berkontribusi pada tekanan yang lebih besar pada jempol.
  • Kaki datar (flat foot) juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami bunion.

4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik tertentu, terutama yang melibatkan tekanan pada kaki, dapat memicu atau memperburuk kondisi. Atlet yang sering berlari atau melakukan olahraga dengan tekanan tinggi pada kaki dapat berisiko lebih tinggi. Selain itu, pekerjaan yang mengharuskan seseorang berdiri dalam waktu lama juga dapat berkontribusi.


Gejala Bunion

Gejala bunion dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan sering kali berkembang secara bertahap. Beberapa gejala umum yang dapat dialami meliputi:

1. Benjolan di Pangkal Jempol

Benjolan yang terlihat di pangkal jempol kaki adalah tanda utama bunion. Nah, benjolan ini dapat meningkat seiring waktu, terutama jika tidak ditangani dengan baik.

tingkat keparahan bunion

2. Nyeri dan Ketidaknyamanan

Seseorang yang mengalami bunion sering merasa nyeri atau ketidaknyamanan, terutama saat mengenakan sepatu. Nyeri dapat dirasakan di area benjolan atau di sekitar jempol, dan kadang-kadang dapat menjalar hingga ke bagian atas kaki.

3. Peradangan dan Kemerahan

Bunion dapat menyebabkan peradangan di area jempol kaki. Area tersebut mungkin tampak kemerahan dan terasa hangat saat disentuh. Peradangan ini bisa membuat pemakaian sepatu menjadi lebih menyakitkan.

4. Kesulitan Bergerak

Bunion dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berjalan dengan nyaman. Aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau berdiri dalam waktu lama, bisa menjadi menyakitkan. Beberapa orang mungkin mulai mengubah cara berjalan mereka untuk menghindari nyeri, yang dapat menyebabkan masalah lebih lanjut di bagian tubuh lainnya.

5. Deformitas Jari Kaki

Seiring waktu, jari kaki besar dapat melenceng ke arah jari lainnya, mengubah bentuk kaki dan mempengaruhi cara seseorang berjalan. Deformitas ini juga dapat menyebabkan jari-jari lain mengalami tekanan yang berlebihan, berpotensi menyebabkan bunion pada jari kaki lainnya.


Komplikasi Bunion

Bunion dapat memicu sejumlah komplikasi lainnya, antara lain:

  • Bursitis: Ini adalah peradangan pada bantalan sendi (bursa) yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan di area yang terkena.
  • Metatarsalgia: Kondisi ini ditandai dengan peradangan yang menyebabkan nyeri dan bengkak pada telapak kaki bagian depan, sering kali terkait dengan tekanan berlebih akibat bunion.
  • Hammertoe: Pada kondisi ini, jari kaki mengalami tekukan dan saling bertumpuk, yang dapat menyebabkan penekanan dan rasa nyeri.
  • Arthritis: Peradangan pada sendi yang bisa diperparah oleh adanya bunion, menambah ketidaknyamanan bagi penderitanya.
  • Kesulitan Berjalan: Bunion dapat menyebabkan kesulitan dalam berjalan, yang berpotensi mengakibatkan imobilisasi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama pada wanita lanjut usia. Nyeri pada kaki adalah alasan utama bagi banyak wanita usia lanjut untuk mengurangi aktivitas fisik, yang dapat mengarah pada gaya hidup tidak sehat dan disabilitas. Seiring bertambahnya usia, bunion cenderung semakin membesar.

Penanganan Bunion

Pendekatan terapi untuk bunion bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Pengobatan konservatif (non-operasi) dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada struktur kaki, meskipun tidak dapat menghilangkan bunion sepenuhnya. Berikut adalah beberapa terapi konservatif yang dapat digunakan untuk mengatasi bunion:

1. Istirahatkan Kaki

Setelah berdiri lama, luangkan waktu untuk duduk dan mengistirahatkan kaki selama 10-15 menit. Kebiasaan berdiri terlalu lama dapat memperburuk nyeri dan benjolan pada jempol kaki. Sebaiknya lepaskan sepatu sejenak untuk mengurangi tekanan pada kaki.

2. Kompres Dingin

Siapkan es batu yang dibungkus handuk dan tempelkan pada area jempol kaki yang sakit selama sekitar 10 menit. Hindari kompres lebih dari 20 menit, karena dapat menyebabkan ice burn; kaki memiliki lebih sedikit otot dibandingkan bagian tubuh lain dan lebih rentan terhadap suhu dingin. Jika Anda memiliki masalah sirkulasi darah atau kerusakan saraf, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan kompres dingin.

3. Ganti Sepatu

Mengganti sepatu yang tidak sesuai dengan sepatu yang lebih lebar dan nyaman adalah langkah pertama dalam mengelola Hallux Valgus. Pilih sepatu dengan ruang yang cukup untuk jari-jari kaki dan hindari sepatu dengan tumit tinggi. Sepatu dengan sol yang empuk juga dapat membantu mengurangi tekanan.

Disarankan untuk menggunakan sepatu Dr. Comfort yang ideal untuk kondisi kaki datar, osteoartritis, diabetes, fasciitis plantar, bunion, dan nyeri kaki, serta bagi siapa saja yang mencari sepatu yang mendukung, nyaman, dan berkualitas untuk kesehatan kaki. Dapatkan sepatu Dr. Comfort di sini!

dr comfort variant
Sepatu Dr. Comfort

4. Padding atau Insole

Gunakan bantalan atau insole khusus seperti Capron Podologie untuk meredam tekanan yang diterima kaki, membantu mengurangi rasa nyeri.

5. Kaos Kaki

Kenakan kaos kaki untuk mengurangi gesekan antara kaki dan bagian dalam sepatu, sehingga menghindari luka lecet yang dapat menambah nyeri.

6. Penggunaan Alat Bantu Orthotic Khusus

Actytoe™ dirancang untuk mengurangi rasa sakit pada pasien yang mengalami gejala Hallux Valgus (bunion) serta malposisi jempol kaki ringan hingga sedang, dan juga untuk membantu mempertahankan posisi jempol setelah operasi.

Dilengkapi dengan bantalan “busa memori” yang nyaman, produk ini melindungi bunion dan mengurangi tekanan pada sendi. Tali yang bisa disesuaikan membantu menopang lengkungan kaki dan menstabilkan bagian tengah, sementara tali jempol kaki memperbaiki ketidaksejajaran. Dengan desain yang ramping, produk ini bisa digunakan dengan sepatu lebar dan tersedia dalam tiga ukuran untuk kesesuaian yang optimal.

Anda bisa membeli produk ini di sini.

7. Pembidaian dan Balutan

Lakukan pembidaian dan gunakan balutan untuk membantu mengembalikan posisi dan sudut sendi ibu jari kaki. Anda dapat memakainya semalaman saat tidur untuk memberikan istirahat pada kaki.

8. Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen, dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat-obatan ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bunion, terutama setelah beraktivitas.


Kapan Bunion Perlu Dioperasi?

Tidak semua kasus bunion memerlukan tindakan bedah. Sebagian besar rasa nyeri yang disebabkan oleh bunion dapat dikelola melalui pengobatan konservatif, sehingga tidak disarankan untuk langsung memutuskan operasi, terutama jika hanya untuk alasan estetik, mengingat risiko yang terkait dengan prosedur bedah cukup signifikan. Namun, bagi sebagian orang, nyeri yang terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi.

Operasi bisa dipertimbangkan jika nyeri berlangsung lebih dari satu tahun dan tidak merespons pengobatan konservatif. Terdapat berbagai jenis prosedur bedah yang dapat dilakukan, dan dokter ortopedi Anda akan menentukan pilihan terbaik berdasarkan tingkat keparahan, usia, dan tingkat aktivitas Anda.

Tujuan utama dari semua prosedur bedah adalah untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengembalikan fungsi sendi serta jari kaki dengan cara menghapus penonjolan tulang dan mereposisi komponen sendi, termasuk tendon, ligamen, dan saraf. Setelah menjalani operasi, proses pemulihan biasanya memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan.


Pencegahan Bunion Melalui Perbaikan Gaya Hidup

Bunion dapat dicegah dengan memperbaiki gaya hidup, terutama terkait pemilihan alas kaki yang tepat. Usahakan untuk melepas sepatu dan beralih ke sandal jepit yang nyaman saat berada di rumah. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih sepatu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bunion:

  • Coba Sepatu Sebelum Membeli: Pastikan untuk mencoba sepatu sebelum membelinya, karena ukuran yang tertera mungkin tidak sesuai dengan bentuk kaki Anda. Ingat, ukuran dapat bervariasi antar merek.
  • Uji Kenyamanan Saat Berdiri: Saat mencoba sepatu, berdirilah dan pastikan ada jarak sekitar setengah inci antara jari terpanjang Anda dan bagian dalam sepatu. Cobalah berjalan untuk memastikan kenyamanan.
  • Ukurlah Kaki Secara Berkala: Ukuran kaki bisa berubah seiring waktu, jadi penting untuk mengukurnya secara rutin.
  • Perhatikan Ukuran Kaki yang Berbeda: Beberapa orang memiliki ukuran kaki yang berbeda antara kanan dan kiri. Pilihlah sepatu yang nyaman untuk kaki yang lebih besar.
  • Hindari Membeli Sepatu Sempit: Jangan membeli sepatu yang terasa sempit dengan harapan sepatu tersebut akan melar seiring waktu.
  • Pastikan Ruang untuk Jemari Kaki: Pilih sepatu yang memberikan cukup ruang bagi jemari kaki dan memiliki dukungan yang baik untuk tumit.
  • Hindari Sepatu Hak Tinggi: Sebaiknya, batasi penggunaan sepatu hak tinggi untuk mencegah tekanan berlebih pada kaki.

Sumber Referensi

  1. “Bunions (Hallux Abducto Valgus)”. Footphysicians.com. 2009-12-18. Retrieved from the original on October 2024
  2. Rebecca Cerrato, Nicholas Cheney. “Hallux Valgus”. American Orthopaedic Foot & Ankle Society. Retrieved on October 2024.
  3. Hecht, PJ; Lin, TJ (March 2014). “Hallux valgus”. Medical Clinics of North America (Review).

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD merupakan CEO dari Spine Clinic Family Holistic sejak 2006, beliau yang membawa teknik Schroth Best Practice dan Brace GBW ke Indonesia serta telah menuliskan materi ilmiah mengenai tingkat keberhasilan Brace GBW dalam mengobati skoliosis dan keluhannya.