apa itu tulang belikat

8 Langkah Memelihara Tulang Belikat Agar Tetap Sehat

7 mins read

Apa itu Tulang Belikat?

Tulang belikat adalah salah satu tulang fundamental dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam menjaga kestabilan serta mobilitas tubuh bagian atas.

Escápula Alada: Causas, síntomas y tratamiento - Fisalia

Tulang belikat atau scapula memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh manusia. Berfungsi sebagai penghubung antara tubuh dan lengan, tulang ini memainkan peran utama dalam memungkinkan pergerakan bahu yang fleksibel dan efektif. Dengan struktur anatomi yang rumit dan fungsinya yang luas, tulang belikat membantu kita melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan olahraga.

Namun, tulang ini juga rentan terhadap cedera, seperti patah tulang, dislokasi, tendinitis, dan bursitis, yang bisa mengganggu fungsinya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tulang ini dengan melakukan pemanasan yang tepat sebelum aktivitas fisik, serta menghindari gerakan yang bisa menyebabkan stres berlebihan pada bahu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh tentang tulang belikat: anatominya, fungsinya, masalah yang sering terjadi, serta cara merawatnya.


Anatomi Tulang Belikat

Tulang belikat atau scapula adalah sepasang tulang datar berbentuk segitiga yang terletak di bagian belakang tubuh manusia, di bawah tulang klavikula atau tulang selangka, serta di samping tulang belakang. Posisi dan bentuknya sangat penting dalam memberikan dukungan terhadap gerakan lengan dan bahu.

1. Struktur Utama Tulang Belikat

Tulang belikat terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi spesifik, di antaranya:

Spina Scapula

Spine of scapula - Wikipedia
adalah tonjolan keras yang terletak di permukaan belakang scapula. Spina ini memanjang dari bagian tengah scapula dan berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot punggung, seperti otot trapezius dan deltoid. Otot-otot ini berperan penting dalam gerakan dan stabilitas bahu serta lengan. Spina scapula juga berfungsi sebagai penopang yang membantu tulang belikat bergerak dengan lancar.

Fosaa Subscapularis

Subscapularis muscle - WikipediaBagian depan scapula adalah permukaan yang datar dan halus yang disebut fosaa subscapularis. Di sini melekat otot subscapularis, salah satu otot yang penting dalam gerakan rotasi lengan. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan lengan ke arah depan dan memutar lengan ke dalam.

Prosesus Korakoid

Coracoid process - Wikipedia
adalah tonjolan kecil yang terletak di bagian depan scapula. Bentuknya menyerupai paruh burung, dan ini adalah tempat melekatnya berbagai ligamen dan tendon yang membantu memperkuat serta menstabilkan sendi bahu. Prosesus korakoid juga berfungsi sebagai penopang pada pergerakan lengan dan bahu, membantu mempertahankan kestabilan bahu saat melakukan aktivitas fisik yang melibatkan pergerakan lengan.

Glenoid Fossa

File:Glenoid cavity of scapula - animation01.gif - Wikimedia Commons
Di ujung lateral scapula terdapat cekungan yang disebut glenoid fossa. Cekungan ini berfungsi sebagai tempat bertemunya tulang belikat dengan humerus (tulang lengan atas), membentuk sendi bahu yang disebut sendi glenohumeral. Sendi ini sangat fleksibel, yang memungkinkan lengan bergerak dalam berbagai arah, namun juga rentan terhadap cedera karena tingkat mobilitas yang sangat tinggi.

Akoromioklavikula (AC) Joint

Acromion - Wikipedia
Di bagian atas scapul terdapat sendi yang menghubungkan scapula dengan tulang klavikula (selangka). Sendi ini dikenal sebagai sendi akromioklavikula (AC joint). Fungsinya adalah untuk menstabilkan bahu dan memberikan fleksibilitas dalam pergerakan lengan. Meski sendi ini cukup kecil, ia memiliki peran penting dalam mendukung gerakan bahu, seperti mengangkat dan memutar lengan.

Posisi dan Hubungan dengan Struktur Lainnya

Scapula tidak hanya berhubungan dengan tulang lengan dan dada, tetapi juga dengan beberapa otot dan ligamen yang melibatkan struktur tubuh lainnya. Otot-otot punggung, seperti otot trapezius dan latissimus dorsi, berfungsi untuk menarik scapula menuju punggung, sementara otot deltoid dan otot rotator cuff berperan dalam pergerakan lebih lanjut dari bahu dan lengan.


Fungsi Tulang Belikat

Scapula memiliki berbagai fungsi penting yang sangat mendukung mobilitas tubuh bagian atas. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari tulang belikat:

1. Stabilisasi dan Pergerakan Bahu

Scapula berperan sebagai penopang utama bagi sendi bahu. Dalam posisi yang benar, tulang belikat memberikan stabilitas yang cukup untuk memastikan bahwa pergerakan lengan dapat dilakukan tanpa gangguan. Gerakan-gerakan yang sangat bervariasi, seperti mengangkat, memutar, atau bahkan menekan, semuanya dimungkinkan berkat peran stabilitas dari tulang belikat.

2. Penghubung Antara Lengan dan Tubuh

Scapula berfungsi sebagai penghubung antara lengan (humerus) dan tubuh (sternum). Hubungan ini sangat penting karena memberikan jalur bagi transfer gerakan antara tubuh dan lengan. Misalnya, ketika kita mengangkat tangan atau melakukan gerakan kuat dengan lengan, tulang belikat berperan dalam mentransfer daya dari tubuh ke lengan.

3. Meningkatkan Rentang Gerakan

Sendi yang terbentuk antara tulang belikat dan humerus, yakni sendi glenohumeral, memberikan rentang gerakan yang sangat luas, salah satu yang paling fleksibel di seluruh tubuh manusia. Tulang belikat bekerja sama dengan otot-otot rotator cuff, yang mengatur pergerakan bahu, untuk memungkinkan kita melakukan berbagai aktivitas, dari mengangkat benda berat hingga melakukan gerakan halus seperti menyisir rambut atau menulis.

4. Tempat Melekatnya Otot-otot

Tulang belikat menjadi tempat melekatnya sejumlah besar otot yang berperan dalam berbagai gerakan tubuh bagian atas, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun aktivitas olahraga. Beberapa otot yang melekat pada scapula antara lain:

  • Otot Trapezius: Berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan bahu.
  • Otot Deltoid: Berfungsi untuk mengangkat lengan ke samping.
  • Otot Supraspinatus: Membantu dalam abduksi lengan.
  • Otot Subscapularis: Berperan dalam rotasi internal lengan.

Gangguan atau Masalah yang Terkait dengan Tulang Belikat

Meskipun tulang belikat memainkan peran yang sangat penting dalam mobilitas dan kestabilan tubuh bagian atas, beberapa gangguan atau cedera bisa mempengaruhi tulang ini dan mengganggu fungsinya. Berikut adalah beberapa masalah umum yang terkait dengan scapula:

1. Patah Tulang Belikat

adalah cedera yang sering terjadi akibat kecelakaan atau trauma langsung, seperti jatuh dari ketinggian atau kecelakaan olahraga. Patah tulang belikat seringkali disertai dengan rasa sakit yang tajam, pembengkakan, dan kesulitan dalam menggerakkan bahu atau lengan.

Penanganan patah tulang belikat tergantung pada tingkat keparahannya, namun sering kali melibatkan istirahat dan penggunaan penyangga atau gips. Pada kasus yang lebih serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki tulang yang patah.

2. Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu terjadi ketika humerus terlepas dari posisinya di dalam glenoid fossa dari tulang belikat. Hal ini biasanya disebabkan oleh cedera atau gerakan yang sangat cepat dan kuat. Dislokasi bahu sering disertai dengan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, dan ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan. Pengobatan dislokasi bahu melibatkan reposisi sendi yang salah tempat dan terapi rehabilitasi untuk mengembalikan fungsinya.

3. Winged Scapula

Winged scapula, atau yang dikenal sebagai scapula winging, yaitu kondisi medis yang mengakibatkan tulang belikat menonjol keluar atau menjauh dari dinding dada secara tidak normal.

4. Bursitis dan Tendinitis

Bursitis adalah peradangan pada bursa, kantung kecil berisi cairan yang terletak di sekitar sendi untuk mengurangi gesekan antara struktur tubuh yang bergerak. Pada bahu, bursitis sering terjadi pada area di sekitar sendi akromioklavikula. Tendinitis, yaitu peradangan pada tendon yang melekat pada scapula, juga merupakan masalah yang cukup sering terjadi, terutama akibat penggunaan berlebihan atau cedera. Bursitis dan tendinitis dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan keterbatasan pergerakan.

5. Fraktur Prosesus Korakoid

Meski jarang terjadi, prosesus korakoid bisa mengalami fraktur, terutama akibat kecelakaan yang melibatkan benturan keras pada bahu. Meskipun ini adalah cedera yang jarang, fraktur prosesus korakoid dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mengganggu fungsi bahu.


Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Tulang Belikat?

Menjaga kesehatan tulang belikat sangat penting karena tulang belikat memainkan peran utama dalam stabilitas dan pergerakan tubuh bagian atas, terutama bahu dan lengan. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan tulang belikat tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tulang scapula:

1. Melakukan Pemanasan dan Peregangan yang Cukup

Sebelum beraktivitas fisik, pastikan untuk melakukan pemanasan yang cukup. Pemanasan dan peregangan akan membantu meningkatkan fleksibilitas otot-otot di sekitar tulang belikat, serta mempersiapkan sendi bahu untuk gerakan yang lebih intens. Latihan peregangan juga dapat mengurangi risiko cedera yang dapat terjadi akibat ketegangan otot, terutama pada area bahu dan punggung.

2. Menguatkan Otot-otot Bahu dan Punggung

Otot yang kuat di sekitar tulang belikat memberikan dukungan yang penting untuk menjaga stabilitas bahu dan mencegah cedera. Menguatkan otot-otot punggung, bahu, dan rotator cuff akan membantu meningkatkan fungsi tulang belikat dan mengurangi risiko gangguan pada sendi bahu.

Latihan penguatan untuk tulang belikat:

  • Latihan rotator cuff: Gunakan dumbbell ringan atau band elastis untuk melakukan latihan rotator cuff seperti external rotation dan internal rotation. Latihan ini berfokus pada penguatan otot yang mengelilingi sendi bahu.
  • Push-up: Gerakan ini menguatkan otot dada, bahu, dan punggung atas, yang semuanya berperan penting dalam mendukung scapula.
  • Face pulls: Latihan ini menguatkan otot punggung atas dan otot trapezius, yang melekat pada tulang belikat, sehingga membantu dalam meningkatkan stabilitas bahu.

3. Jaga Postur Tubuh yang Baik

Postur tubuh yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang belikat. Postur yang buruk, seperti membungkuk atau duduk dengan posisi bahu yang terkulai, dapat memberi beban tambahan pada tulang belikat dan meningkatkan risiko cedera.

Tips untuk menjaga postur tubuh yang baik:

  • Selalu duduk dengan punggung tegak, bahu ditarik ke belakang, dan dada terbuka. Pastikan posisi kepala sejajar dengan tubuh dan hindari membungkuk ke depan.
  • Ketika berdiri, pastikan berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan bahu tidak terkulai ke depan atau ke belakang.
  • Gunakan kursi ergonomis dan atur ketinggian meja agar posisi tubuh tetap nyaman saat bekerja di depan komputer.

4. Hindari Gerakan yang Berlebihan atau Terlalu Cepat

Gerakan yang berlebihan atau mendadak dapat memberi tekanan ekstra pada scapula dan bahu, yang bisa menyebabkan cedera. Saat melakukan aktivitas fisik, pastikan untuk melakukannya dengan teknik yang benar dan hindari beban yang terlalu berat, terutama dalam latihan angkat beban.

Contoh gerakan yang harus dihindari:

  • Angkat beban terlalu berat tanpa latihan yang cukup: Mengangkat beban yang terlalu berat atau salah posisi dapat menyebabkan cedera pada tulang belikat atau bahu.
  • Gerakan tiba-tiba atau berputar: Gerakan yang cepat dan tidak terkontrol, terutama yang melibatkan lengan dan bahu, dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada sendi bahu dan tulang belikat.

5. Jaga Keseimbangan Otot antara Depan dan Belakang Tubuh

Penting untuk memiliki keseimbangan antara otot-otot yang ada di depan tubuh (seperti otot dada) dan otot-otot di belakang tubuh (seperti otot punggung). Keseimbangan otot yang baik akan membantu menjaga postur tubuh yang sehat dan mengurangi tekanan pada tulang belikat.

Latihan untuk keseimbangan otot depan dan belakang:

  • Rowing atau latihan tarik: Latihan seperti dumbbell row atau barbell row akan menguatkan otot punggung, yang membantu menyeimbangkan otot dada yang sering lebih kuat.
  • Chest press (Push-up): Selain latihan untuk punggung, latihan seperti push-up juga membantu memperkuat otot dada sekaligus memperbaiki postur tubuh.

6. Perhatikan Berat Badan dan Nutrisi

Menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mengurangi beban tambahan pada sendi, termasuk pada tulang belikat. Berat badan yang berlebih dapat memberi tekanan yang lebih besar pada struktur tubuh bagian atas dan meningkatkan risiko cedera.

Selain itu, penting untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan tulang, termasuk kalsium dan vitamin D. Keduanya berperan dalam menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein untuk mendukung pertumbuhan otot dan mempercepat pemulihan setelah cedera.

Makanan yang baik untuk kesehatan tulang:

  • Makanan kaya kalsium: Susu, yogurt, keju, sayuran hijau seperti brokoli, dan ikan seperti sarden.
  • Makanan kaya vitamin D: Ikan berlemak seperti salmon, tuna, telur, dan produk susu yang diperkaya vitamin D.
  • Protein: Daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, serta kacang-kacangan dan biji-bijian.

7. Cegah Cedera dengan Perlindungan yang Tepat

Jika Anda berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas yang melibatkan risiko cedera pada bahu atau scapula (seperti sepak bola, basket, atau bersepeda), pastikan untuk memakai pelindung yang sesuai, seperti pelindung bahu atau pelindung tubuh.

Penggunaan alat pelindung dapat membantu menyerap dampak dari benturan atau tekanan langsung yang dapat menyebabkan cedera.

8. Beristirahat dengan Cukup

Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dan memperbaiki dirinya sendiri setelah aktivitas fisik yang intens. Beristirahat yang cukup sangat penting untuk menghindari overuse atau penggunaan berlebihan yang dapat menyebabkan cedera pada otot. Jangan ragu untuk memberikan tubuh Anda waktu untuk pulih, terutama setelah latihan berat atau olahraga yang melibatkan pergerakan intens pada lengan dan bahu.

dr. Rosini Tanjung Kemala, Sp.KFR

dr. Rosini Tanjung Kemala, Sp.KFR, menyelesaikan spesialisasi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Universitas Diponegoro pada tahun 2004.