Pengalaman Sembuh Dari Skoliosis

Kisah Pengalaman Sembuh Dari Skoliosis Tanpa Operasi

7 mins read

Spine Clinic Family Holistic telah melayani ribuan pasien skoliosis dengan jumlah yang terus bertambah setiap tahunnya. Efektifitas pemakaian brace GBW sudah terbukti secara klinis melalui serangkaian penelitian diantaranya sebuah penelitian dengan judul “ Single Lumbar Curvature Are Treated Effectively with Gensingen Brace (GBW) in Late Adolescent and Adult Scoliosis Patients” .

Pasien yang telah melalui serangkaian perawatan dengan teratur mendapat hasil yang secara signifikan memuaskan. Berikut ini adalah beberapa pengalaman sembuh dari skoliosis yang dapat kita petik dari perjalanan pasien-pasien Spine Clinic Family Holistic.


1. Lidya

 

Awal mula pemakaian brace, Lidya merasakan nyeri yang dirasakan beberapa jam setelah awal pemakaian dan berkurang dan hilang setelah beberapa hari, sang ayah terus memberikan motivasi dan perhatian yang lebih demi kesembuhan Lidya pada saat itu.

Waktupun berjalan dengan pemakaian yang teratur dan latihan yang intens, akhirnya kurva yang semula berada pada angka 31 derajat berkurang menjadi hanya 7 derajat.


2. M. Nibras

 

Nibras telah menjalani perawatan kurang lebih 18 bulan, selama perawatan dilakukan antara Nibras dan sang Ibu selalu bekerja sama dalam hal memberikan dukungan semangat dan menjalani kegiatan sehari-harinya tanpa terganggu pemakaian brace karena bertekad untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal.

Sang ibu selalu memberikan dukungan berupa doa dan ucapan agar bisa dengan iklas menjalani apa yang telah menjadi ketentuan dari Nya. Berkat doa dan usahanya Nibras tidak merasakan kekecewaan karena pada akhirnya kurva skoliosis beliau telah berubah menjadi hanya 25 derajat dari yang sebelumnya 59 derajat.


3. Hana Wowor

 

Hana berasal dari Manokwari Papua, meskipun jarak yang harus ditempuh cukup jauh dari Jakarta hal ini tidak menyurutkan niat Hana dan keluarga untuk mendapat pilihan perawatan scoliosis yang terbaik baginya.

Hanya dengan menjalani perawatan selama kurang lebih 6 bulan pertama sejak pemakaian brace GBW, Hana merasakan kepuasan yang cukup karena kurwa scoliosisnya yang berjumlah 32 derajat berubah menjadi 19 derajat. Hana menjelaskan bahwa ia tidak mengalami hambatan yang berarti selama perawatan dan berpesan agar kita selalu semangat saat menjalani perawatan agar dapat menggapai hasil yang terbaik.


4. S.H

Berikut adalah cerita pengalaman yang dialami S.H (Nama disamarkan) dalam proses penyembuhan skoliosis:

Saat itu adalah tahun 2007 ketika saya pergi ke dokter keluarga kami suatu hari di siang hari untuk menjalani pemeriksaan fisik saya secara umum. Saya telah memerhatikan bahwa punggung saya tidak cukup lurus; namun, saya tidak terlalu memikirkannya secara serius saat ini. Dokter keluarga saya juga memerhatikan punggung saya yang agak bengkok itu dan mereferensikan saya kepada seorang ahli ortopedi untuk memastikan saya tidak menderita masalah punggung yang serius.

Saya pergi ke ahli ortopedi itu dengan perasaan yang campur-aduk, yang hasilnya adalah skoliosis dengan kelengkungan 20o. Karena faktanya saya tidak pernah mendengar apa pun tentang skoliosis sampai sekarang, keterkejutan awal saya sangat besar! Apa yang sebenarnya salah dengan punggung saya? Seberapa burukkah itu? Ahli ortopedi saya menyarankan saya menjalani terapi fisik sekali seminggu.

Setelah beberapa waktu, saya pergi menemui ahli ortopedi saya lagi untuk memintanya melihat apa efek dari terapi fisik itu terhadap tulang belakang saya. Dengan percaya diri, saya masuk ke ruangan dokter itu untuk mendengar skoliosis saya memburuk sebanyak 10o. Serangkaian pengobatan atau korset akan sangat diperlukan untuk melawan kemajuan kelengkungan apa pun. Seorang dokter spesialis dalam skoliosis direkomendasikan kepada saya. Saya meninggalkan ahli ortopedi itu dengan menangis.

Saya mengira seluruh hidup saya telah hancur dan saya menderita penyakit mengerikan. Penuh ketakutan dan kegelisahan, saya pergi menemui dokter ini. Meskipun ia menyarankan saya menjalani serangkaian pengobatan dan mengenakan korset, tapi setelah berbicara dengan dia saya merasa jauh lebih baik! Ia memiliki sebuah cara yang mengagumkan untuk menasihati saya, menenangkan ketakutan saya, dan memberikan saya keberanian, dan menunjukkan kepada saya bahwa, di satu pihak, skoliosis bukanlah penyakit parah, dan di lain pihak, ada lebih banyak orang yang menderita tingkat kelengkungan seperti itu daripada yang saya pikirkan. Dengan cara empati ini, ia mendapatkan kepercayaan saya. Saya dengan segera merasa ada di tangan yang baik dengan dia dan tahu bahwa ia mengerti kekhawatiran dan kegelisahan saya.

Mendapatkan Brace Pertama

Saya mendapatkan korset saya di tahun yang sama. Itu disebut korset Chêneau light. Para pembuat korset itu juga sangat baik dan pengertian. Mereka dengan segera meyakinkan saya bahwa saya harus menganggap korset ini sebagai penolong saya dan bukan sebagai monster, jadi saya dengan segera “berteman” dengan korset saya, mengenakannya setiap hari selama 20 jam tanpa masalah apa pun. Saya hanya merasakan sakit di hari pertama dan tidak pernah lagi setelah itu. Saya terbiasa dengan korset saya dengan sangat cepat, dan saya tidak mendapati kesulitan tidur di malam hari. Bagi saya malah sebaliknya.

Saya malah tidak terbiasa tidur tanpa korset. Tidak ada masalah dengan orang-orang di sekitar saya. Dengan segera, saya menunjukkan korset itu kepada orang lain dengan cukup terbuka, dan dari sejak itu, itu menjadi bagian dari saya, seperti kacamata bagi orang lain. Aspek terburuk dari korset saya adalah rasa panas. Terkadang, ketika bagian atas tubuh saya sekali lagi basah karena keringat, saya akan dengan segera melepaskan korset itu dan melemparkannya.

Tapi saya selalu berhasil tetap tekun dan rasional, terus-menerus mengingatkan diri saya bahwa saya sedang melakukan ini untuk diri saya sendiri dan saya tidak ingin menyesalinya nanti akibat saya tidak konsisten. Sikap optimis ini benar-benar penting dalam mencapai kesehatan saya dengan sukses. Berkat dukungan dari keluarga saya, saya dapat memiliki optimisme seperti itu!

Pada musim panas di tahun yang sama (2008), saya pergi mengikuti serangkaian pengobatan lima minggu. Alat gimnastik Schroth yang digunakan di sana, para terapis yang memotivasi, dan semua pasien lainnya membuat saya dan punggung saya menjadi lebih baik! Saya dapat mengenal seorang gadis di klinik itu yang sampai sekarang masih menjadi teman baik saya, tiga tahun kemudian, dan yang masih mengerti saya dengan skoliosis saya lebih baik dari siapapun.

Saya juga bertemu beberapa gadis lainnya yang mengenakan korset yang benar-benar besar dan sangat berat. Walaupun benar dikatakan bahwa korset-korset sedikit lebih efektif daripada korset Chêneau light, namun saya mengamati, banyak dari korset ini kebanyakan tergeletak di dalam ruangan, karena mereka membuat sakit punggung yang mengerikan. Karena alasan ini, saya senang saya memiliki sebuah korset dengan desain yang ringan, karena saya dapat mengenakannya 20 jam per hari – seperti yang disarankan – dan karena itu memperoleh efisiensi yang lebih besar.

Setelah pengobatan kesehatan, saya melakukan latihan-latihan saya di rumah setiap hari, dan sekali seminggu dibantu oleh seorang terapis. Selama pemeriksaan, dokter saya berkata bahwa baik korset maupun pengobatan di pusat kebugaran itu telah berkontribusi cukup besar terhadap perbaikan skoliosis saya. Setelah satu kali pemeriksaan lagi, jelas sekali bahwa saya sudah bertambah dewasa dan karena itu perlahan-lahan terbiasa untuk tidak mengenakan korset saya.

Sekarang saya telah berhasil bertahan menghadapi segalanya dan benar-benar bangga dengan keberhasilan saya mengatasi ini dengan luar biasa! Kelainan tulang belakang itu telah menguatkan saya secara mental dan membuat saya lebih yakin.

Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter saya, para pembuat korset di pabrik itu, keluarga saya, dan korset saya (yang telah saya gantung di kamar saya sebagai sovenir).

Dan saya ingin menyampaikan tips dokter saya kepada semua pasien: Jika Anda tidak membiarkan skoliosis Anda membuat Anda gila, tapi malah menikmati hidup, segalanya tidak terlalu buruk!


5. Hanny

cerita pasien skoliosis

[Berikut adalah cerita pengalaman pasien skoliosis yang sembuh, di share oleh Dr. Budi Sugiarto dengan seizin pasien]

Pertama kali Hanny memakai brace, dia merasa tidak nyaman. Hanny menangis di malam pertama dia memakai brace.

Hanny sudah pernah diberitahu sebelumnya bahwa akan ada rasa tidak nyaman paling lama kurang lebih 2 minggu pertama tetapi jangan kendor, terus rutin pakai dan lewati rasa tidak nyaman itu.

Seperti memakai Brace atau Behel pada gigi demikian juga waktu penyesuaian yang diperlukan. Rasa tidak nyaman ini sebetulnya berasal daripada memory muscle (daya ingat otot), tulang dan otak besar yang tadinya merekam postur tubuh itu miring, dengan brace disadarkan dan diprogram ulang untuk merekam postur tubuh yang benar dalam kondisi memakai brace. Oleh karena itu penting memakai Brace dengan koreksi yang masif dan efektif.

Ternyata setelah 5 hari pemakaian Brace, rasa tidak nyaman itu hilang sama sekali, dan hingga sekarang dikatakan Mamanya bahwa brace GBW sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bila dia tidak memakainya, seperti ada sesuatu yang hilang begitu katanya.

Hanny selalu berkata: “SAYA MAU SEMBUH!”

Ada satu kejadian datang dari sekolah Hanny, ketika dia memakai brace tersebut dalam seragam, salah satu temannya akhirnya ada yang menyadari bahwa Hanny mempunyai sesuatu di balik seragam tersebut.

Kemudian diketok-ketok, tetapi respon Hanny lah yang membedakan! Dia tertawa, karena dia tertawa maka seluruh temannya juga ikut tertawa. Mungkin Anda takut anak Anda ditertawakan temannya atau dibully. Tetapi ketahuilah, bila rumah Anda atau Papa Mama merupakan tempat yang aman, maka kepercayaan diri yang sehat akan terbentuk dan ini yang membedakan respon Hanny!

Hanny berani mentertawakan dirinya sendiri. Ini adalah contoh gambar diri yang sehat dan secure! Dia secure dengan dirinya sendiri! Taukah ini penting bagi masa depan si anak? Dan untuk itu terima kasih untuk  Ayah dan Bunda Hanny yang telah melakukan pekerjaan yang hebat! Good Job.. Parenting is not easy but it’s all worth it!

Saya sering bilang, jangan malu memiliki Scoliosis, jangan malu sedang dalam pengobatan, ini adalah investasi masa depan. Tidak perlu terlalu pusing dengan perkataan orang. Hidup kita tidak ditentukan dari perkataan mereka, tetapi dari apa yang menjadi keputusan dan respon kita setiap hari. Teman yang baik adalah teman yang mendukung kita, ketika kita memiliki masalah. Good friends will always have our back. Kalo dia tidak mendukung berarti dia bukan teman kita, untuk apa dipusingkan?!

Hanny, makin lama makin percaya diri, bahkan dia memiliki teman-teman yang betul betul dia mengerti bahwa mereka mendukung dirinya. Menolong dan mensupport dia. Saya percaya Hanny akan mengalami perbaikan posturnya karena rutin pemakaian dan secara mental dia akan membentuk kepribadian yang tangguh, dapat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan tidak mudah menyerah. Betapa pentingnya kepribadian seperti ini pada orang dewasa yang kadang kita lihat sudah agak jarang di masyarakat modern seperti sekarang.


6. Adhila

foto pasien skoliosis
Foto: badan Adhila sebelum dan sesudah 6 bulan pemakaian Brace GBW

[Berikut adalah cerita pengalaman pasien skoliosis yang sembuh, di share oleh Dr. Budi Sugiarto dengan seizin pasien]

Adhila merupakan anak yang supel, mudah bergaul dan percaya diri. Dalam keceriaanya itu orang tuanya dikagetkan pertama kali oleh adanya scoliosis yang muncul tanpa adanya keluhan. Sehingga membentuk postur tubuh yang semakin miring. Tetapi diperparah karena tidak mendapatkan anjuran yang tepat, yaitu menunda pengobatan. Sehingga dalam kondisi yang cukup parah datang ke tempat saya, dengan sudut cobb’s dari dokter sebelumnya 66°, tetapi dihitung dari sudut sempit sudah mencapai 90°. Saya terangkan secara resiko dan ekspektasi yang bisa ditangani. Kedua orang tua mengerti dan menyetujui untuk menjalani Terapi Brace GBW.

Pada awal pemakaian, sama juga mengalami ketidak nyamanan. Adhila datang ke mamanya dan mamanya hanya memeluk hingga dia kembali merasa kuat lagi, dua minggu kemudian rasa tidak nyaman itu hilang dan menjadi terbiasa. Bahkan setelah 6 bulan, postur tubuhnya mengalami perbaikan yang cukup signifikan dan teman-temannya sangat mendukung Adhila untuk sembuh. Ikut memberi support dengan memberi tanda tangan pada brace yang dipakai. Bahkan Adhila tidak malu untuk memakainya di luar seragam ketika sekolah. Bahkan guru dan teman-temannya memberikan support.

ronsen skoliosis
Foto: Rontgen sebelum dan sesudah 6 bulan, tampak bagian atas berkurang signifikan dan tulang lebih sejajar.

Masih banyak cerita sukses perawatan skoliosis dengan brace GBW. Mereka yang dapat meraih kesuksesan terapi yang maksimal adalah mereka yang telah menjalani perawatan sesuai anjuran dokter misalnya dengan menerapkan pemakaian minimal 22 jam sehari dan latihan Schroth minimal 30 menit setiap harinya. Perawatan dengan Brace GBW akan mengurangi resiko nyeri dan gangguan saraf pasca operasi sehingga pilihan menggunakan Brace GBW adalah merupakan pilihan yang terbaik bagi anda.

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD merupakan CEO dari Spine Clinic Family Holistic sejak 2006, beliau yang membawa teknik Schroth Best Practice dan Brace GBW ke Indonesia serta telah menuliskan materi ilmiah mengenai tingkat keberhasilan Brace GBW dalam mengobati skoliosis dan keluhannya.