Genu Recurvatum

Genu Recurvatum

3 mins read

Genu recurvatum adalah kondisi kelainan lutut yang ditandai dengan posisi sendi lutut yang menekuk ke arah belakang melebihi batas normal saat berdiri tegak. Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua lutut, dan jika dibiarkan, dapat menyebabkan rasa nyeri, kelemahan otot, hingga kerusakan sendi jangka panjang.

Kata genu berarti lutut, sedangkan recurvatum berarti melengkung ke belakang. Secara medis, kondisi ini sering juga disebut knee hyperextension. Pada orang sehat, lutut memiliki sedikit ekstensi normal, namun pada penderita genu recurvatum, ekstensi ini melebihi ±5 derajat dari posisi lurus, sehingga tulang kering (tibia) terdorong ke belakang secara berlebihan.


Penyebab Genu Recurvatum

Penyebab genu recurvatum bisa bersifat bawaan sejak lahir atau didapat akibat cedera, gangguan saraf, atau masalah struktural pada tulang dan otot. Berikut penyebab yang umum ditemukan:

1. Kelainan Bawaan

Beberapa bayi lahir dengan sendi lutut yang lebih longgar dari normal, menyebabkan posisi lutut mudah melengkung ke belakang. Faktor genetik dan kelainan perkembangan janin juga dapat berperan.

2. Cedera Lutut

Robekan pada ligamen lutut, seperti ligamen anterior (ACL) atau ligamen posterior (PCL), dapat membuat sendi menjadi tidak stabil sehingga rawan mengalami hiperekstensi.

3. Kelemahan Otot Quadriceps

Otot quadriceps di paha depan berperan penting menjaga stabilitas lutut. Jika otot ini lemah akibat cedera, stroke, atau imobilisasi panjang, risiko genu recurvatum meningkat.

4. Gangguan Saraf

Penyakit seperti poliomyelitis, stroke, cerebral palsy, atau cedera saraf tulang belakang dapat memengaruhi kontrol otot lutut, sehingga lutut terdorong ke belakang saat berjalan atau berdiri.

5. Kelainan pada Sendi dan Tulang

  • Hipermobilitas sendi (joint hypermobility syndrome)
  • Kelainan bentuk tulang seperti tibia yang lebih panjang atau femur yang tidak sejajar.
  • Riwayat patah tulang di sekitar lutut yang sembuh dalam posisi tidak ideal.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya genu recurvatum antara lain:

  • Wanita (lebih rentan memiliki sendi longgar karena faktor hormonal)
  • Atlet cabang olahraga yang melibatkan lompatan dan hentakan lutut (misalnya senam, balet, basket)
  • Memiliki kelainan jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos atau Marfan syndrome
  • Riwayat cedera lutut sebelumnya

Gejala Genu Recurvatum

Gejala dapat muncul secara bertahap atau tiba-tiba tergantung penyebabnya. Tanda-tanda yang umum meliputi:

  1. Lutut Melengkung ke Belakang
    Saat berdiri tegak, terlihat lutut tidak lurus tetapi justru menekuk ke arah belakang.

  2. Nyeri Lutut
    Nyeri dapat muncul di bagian depan atau belakang lutut akibat tekanan berlebih pada sendi.

  3. Ketidakstabilan Saat Berjalan
    Penderita merasa lutut seperti “terbuka” atau goyah ketika melangkah.

  4. Kelelahan Otot Paha
    Karena otot harus bekerja ekstra untuk menjaga lutut tetap stabil.

  5. Keterbatasan Gerak
    Dalam jangka panjang, sendi lutut bisa mengalami kekakuan dan keterbatasan gerak.


Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Diobati

Jika genu recurvatum tidak ditangani dengan baik, risiko komplikasi meningkat, antara lain:

  • Osteoartritis Lutut (kerusakan tulang rawan sendi)
  • Kerusakan Meniskus
  • Robekan Ligamen
  • Nyeri Kronis
  • Gangguan postur tubuh

Diagnosis Genu Recurvatum

Diagnosis biasanya dilakukan oleh dokter ortopedi atau fisioterapis melalui beberapa langkah:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan mengamati posisi lutut saat berdiri dan berjalan, serta mengukur sudut hiperekstensi.

2. Tes Rentang Gerak (Range of Motion Test)

Menggunakan goniometer untuk mengukur sudut ekstensi lutut.

3. Pemeriksaan Kekuatan Otot

Menilai kekuatan otot quadriceps, hamstring, dan otot penunjang lainnya.

4. Pemeriksaan Penunjang

  • X-ray untuk melihat struktur tulang dan sendi

  • MRI untuk memeriksa ligamen, meniskus, dan jaringan lunak lainnya

  • EMG (Elektromiografi) jika dicurigai ada gangguan saraf


Pengobatan Genu Recurvatum

Penanganan genu recurvatum tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan usia pasien. Beberapa pilihan terapi meliputi:

1. Fisioterapi

Fisioterapi adalah terapi utama untuk memperkuat otot penopang lutut, memperbaiki postur, dan meningkatkan kontrol gerakan. Latihan yang sering diberikan:

  • Quadriceps strengthening (leg press, straight leg raise)
  • Hamstring strengthening
  • Latihan keseimbangan dan propriosepsi
  • Latihan peregangan otot paha belakang

2. Penggunaan Knee Brace

Knee brace atau orthosis membantu membatasi ekstensi berlebihan pada lutut, terutama saat berjalan.

3. Terapi Latihan di Rumah

Pasien dianjurkan melakukan latihan rutin seperti wall sit, step-up exercise, dan peregangan ringan.

4. Pengobatan Penyebab Dasar

  • Jika disebabkan oleh cedera ligamen → operasi rekonstruksi ligamen
  • Jika disebabkan oleh kelemahan otot akibat stroke atau cerebral palsy → rehabilitasi neurologis
  • Jika akibat kelainan bentuk tulang → operasi koreksi (osteotomi)

5. Pembedahan

Operasi dilakukan pada kasus berat atau gagal dengan terapi konservatif. Pilihannya termasuk:

  • Rekonstruksi ligamen
  • Osteotomi korektif
  • Pengencangan kapsul sendi

Pencegahan Genu Recurvatum

Tidak semua kasus bisa dicegah, terutama yang bersifat bawaan, tetapi risiko dapat dikurangi dengan:

  1. Menjaga Kekuatan Otot Lutut
    Latihan penguatan otot secara rutin.

  2. Menghindari Cedera Olahraga
    Gunakan teknik yang benar dan pelindung lutut jika berisiko cedera.

  3. Mengontrol Berat Badan
    Berat badan ideal mengurangi tekanan berlebih pada lutut.

  4. Rehabilitasi Pasca Cedera
    Pastikan pemulihan pasca cedera lutut dilakukan secara bertahap.


Rehabilitasi dan Latihan untuk Genu Recurvatum

Latihan rehabilitasi harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Beberapa latihan yang direkomendasikan:

  • Straight Leg Raise: menguatkan quadriceps tanpa membebani lutut.

  • Bridging Exercise: menguatkan otot gluteal dan paha belakang.

  • Heel Slides: melatih fleksibilitas lutut.

  • Step-up Exercise: meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot kaki.


Genu Recurvatum pada Anak

Pada anak-anak, kondisi ini sering disebabkan oleh kelainan bawaan atau kelemahan otot akibat gangguan neurologis. Penanganannya biasanya melibatkan fisioterapi jangka panjang, orthosis, dan pemantauan rutin pertumbuhan tulang.


Genu Recurvatum pada Atlet

Atlet yang mengalami genu recurvatum memerlukan program rehabilitasi khusus untuk mengembalikan fungsi lutut, memperbaiki teknik gerakan, dan mencegah cedera ulang. Pendekatan multidisiplin antara dokter, fisioterapis, dan pelatih sangat penting.


FAQ Seputar Genu Recurvatum

1. Apakah genu recurvatum bisa sembuh total?
Jika penyebabnya cedera atau kelemahan otot, peluang sembuh sangat tinggi dengan fisioterapi intensif. Namun, jika penyebabnya bawaan, perbaikan biasanya bertujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.

2. Berapa lama pemulihan genu recurvatum?
Bisa bervariasi antara beberapa minggu hingga bulan, tergantung penyebab dan program terapi.

3. Apakah semua genu recurvatum memerlukan operasi?
Tidak. Operasi hanya dilakukan pada kasus berat atau jika terapi konservatif gagal.


Kesimpulan

Genu recurvatum adalah kelainan lutut yang menyebabkan sendi melengkung ke belakang melebihi batas normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor bawaan, cedera, kelemahan otot, gangguan saraf, atau kelainan tulang. Penanganan meliputi fisioterapi, penggunaan brace, pengobatan penyebab dasar, dan pembedahan pada kasus tertentu. Deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi jangka panjang.

dr. Anna Steven, Sp.KO

dr. Anna Steven, Sp.KO, menyelesaikan spesialisasi Kedokteran Olahraga di Universitas Indonesia pada tahun 2021.