Genu recurvatum adalah kondisi kelainan lutut yang ditandai dengan posisi sendi lutut yang menekuk ke arah belakang melebihi batas normal saat berdiri tegak. Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua lutut, dan jika dibiarkan, dapat menyebabkan rasa nyeri, kelemahan otot, hingga kerusakan sendi jangka panjang.
Kata genu berarti lutut, sedangkan recurvatum berarti melengkung ke belakang. Secara medis, kondisi ini sering juga disebut knee hyperextension. Pada orang sehat, lutut memiliki sedikit ekstensi normal, namun pada penderita genu recurvatum, ekstensi ini melebihi ±5 derajat dari posisi lurus, sehingga tulang kering (tibia) terdorong ke belakang secara berlebihan.
Dalam Artikel Ini:
Penyebab Genu Recurvatum
Penyebab genu recurvatum bisa bersifat bawaan sejak lahir atau didapat akibat cedera, gangguan saraf, atau masalah struktural pada tulang dan otot. Berikut penyebab yang umum ditemukan:
1. Kelainan Bawaan
Beberapa bayi lahir dengan sendi lutut yang lebih longgar dari normal, menyebabkan posisi lutut mudah melengkung ke belakang. Faktor genetik dan kelainan perkembangan janin juga dapat berperan.
2. Cedera Lutut
Robekan pada ligamen lutut, seperti ligamen anterior (ACL) atau ligamen posterior (PCL), dapat membuat sendi menjadi tidak stabil sehingga rawan mengalami hiperekstensi.
3. Kelemahan Otot Quadriceps
Otot quadriceps di paha depan berperan penting menjaga stabilitas lutut. Jika otot ini lemah akibat cedera, stroke, atau imobilisasi panjang, risiko genu recurvatum meningkat.
4. Gangguan Saraf
Penyakit seperti poliomyelitis, stroke, cerebral palsy, atau cedera saraf tulang belakang dapat memengaruhi kontrol otot lutut, sehingga lutut terdorong ke belakang saat berjalan atau berdiri.
5. Kelainan pada Sendi dan Tulang
- Hipermobilitas sendi (joint hypermobility syndrome)
- Kelainan bentuk tulang seperti tibia yang lebih panjang atau femur yang tidak sejajar.
- Riwayat patah tulang di sekitar lutut yang sembuh dalam posisi tidak ideal.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya genu recurvatum antara lain:
- Wanita (lebih rentan memiliki sendi longgar karena faktor hormonal)
- Atlet cabang olahraga yang melibatkan lompatan dan hentakan lutut (misalnya senam, balet, basket)
- Memiliki kelainan jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos atau Marfan syndrome
- Riwayat cedera lutut sebelumnya
Gejala Genu Recurvatum
Gejala dapat muncul secara bertahap atau tiba-tiba tergantung penyebabnya. Tanda-tanda yang umum meliputi:
-
Lutut Melengkung ke Belakang
Saat berdiri tegak, terlihat lutut tidak lurus tetapi justru menekuk ke arah belakang. -
Nyeri Lutut
Nyeri dapat muncul di bagian depan atau belakang lutut akibat tekanan berlebih pada sendi. -
Ketidakstabilan Saat Berjalan
Penderita merasa lutut seperti “terbuka” atau goyah ketika melangkah. -
Kelelahan Otot Paha
Karena otot harus bekerja ekstra untuk menjaga lutut tetap stabil. -
Keterbatasan Gerak
Dalam jangka panjang, sendi lutut bisa mengalami kekakuan dan keterbatasan gerak.
Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Diobati
Jika genu recurvatum tidak ditangani dengan baik, risiko komplikasi meningkat, antara lain:
- Osteoartritis Lutut (kerusakan tulang rawan sendi)
- Kerusakan Meniskus
- Robekan Ligamen
- Nyeri Kronis
- Gangguan postur tubuh
Diagnosis Genu Recurvatum
Diagnosis biasanya dilakukan oleh dokter ortopedi atau fisioterapis melalui beberapa langkah:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan mengamati posisi lutut saat berdiri dan berjalan, serta mengukur sudut hiperekstensi.
2. Tes Rentang Gerak (Range of Motion Test)
Menggunakan goniometer untuk mengukur sudut ekstensi lutut.
3. Pemeriksaan Kekuatan Otot
Menilai kekuatan otot quadriceps, hamstring, dan otot penunjang lainnya.
4. Pemeriksaan Penunjang
-
X-ray untuk melihat struktur tulang dan sendi
-
MRI untuk memeriksa ligamen, meniskus, dan jaringan lunak lainnya
-
EMG (Elektromiografi) jika dicurigai ada gangguan saraf
Pengobatan Genu Recurvatum
Penanganan genu recurvatum tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan usia pasien. Beberapa pilihan terapi meliputi:
1. Fisioterapi
Fisioterapi adalah terapi utama untuk memperkuat otot penopang lutut, memperbaiki postur, dan meningkatkan kontrol gerakan. Latihan yang sering diberikan:
- Quadriceps strengthening (leg press, straight leg raise)
- Hamstring strengthening
- Latihan keseimbangan dan propriosepsi
- Latihan peregangan otot paha belakang
2. Penggunaan Knee Brace
Knee brace atau orthosis membantu membatasi ekstensi berlebihan pada lutut, terutama saat berjalan.
3. Terapi Latihan di Rumah
Pasien dianjurkan melakukan latihan rutin seperti wall sit, step-up exercise, dan peregangan ringan.
4. Pengobatan Penyebab Dasar
- Jika disebabkan oleh cedera ligamen → operasi rekonstruksi ligamen
- Jika disebabkan oleh kelemahan otot akibat stroke atau cerebral palsy → rehabilitasi neurologis
- Jika akibat kelainan bentuk tulang → operasi koreksi (osteotomi)
5. Pembedahan
Operasi dilakukan pada kasus berat atau gagal dengan terapi konservatif. Pilihannya termasuk:
- Rekonstruksi ligamen
- Osteotomi korektif
- Pengencangan kapsul sendi
Pencegahan Genu Recurvatum
Tidak semua kasus bisa dicegah, terutama yang bersifat bawaan, tetapi risiko dapat dikurangi dengan:
-
Menjaga Kekuatan Otot Lutut
Latihan penguatan otot secara rutin. -
Menghindari Cedera Olahraga
Gunakan teknik yang benar dan pelindung lutut jika berisiko cedera. -
Mengontrol Berat Badan
Berat badan ideal mengurangi tekanan berlebih pada lutut. -
Rehabilitasi Pasca Cedera
Pastikan pemulihan pasca cedera lutut dilakukan secara bertahap.
Rehabilitasi dan Latihan untuk Genu Recurvatum
Latihan rehabilitasi harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Beberapa latihan yang direkomendasikan:
-
Straight Leg Raise: menguatkan quadriceps tanpa membebani lutut.
-
Bridging Exercise: menguatkan otot gluteal dan paha belakang.
-
Heel Slides: melatih fleksibilitas lutut.
-
Step-up Exercise: meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot kaki.
Genu Recurvatum pada Anak
Pada anak-anak, kondisi ini sering disebabkan oleh kelainan bawaan atau kelemahan otot akibat gangguan neurologis. Penanganannya biasanya melibatkan fisioterapi jangka panjang, orthosis, dan pemantauan rutin pertumbuhan tulang.
Genu Recurvatum pada Atlet
Atlet yang mengalami genu recurvatum memerlukan program rehabilitasi khusus untuk mengembalikan fungsi lutut, memperbaiki teknik gerakan, dan mencegah cedera ulang. Pendekatan multidisiplin antara dokter, fisioterapis, dan pelatih sangat penting.
FAQ Seputar Genu Recurvatum
1. Apakah genu recurvatum bisa sembuh total?
Jika penyebabnya cedera atau kelemahan otot, peluang sembuh sangat tinggi dengan fisioterapi intensif. Namun, jika penyebabnya bawaan, perbaikan biasanya bertujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.
2. Berapa lama pemulihan genu recurvatum?
Bisa bervariasi antara beberapa minggu hingga bulan, tergantung penyebab dan program terapi.
3. Apakah semua genu recurvatum memerlukan operasi?
Tidak. Operasi hanya dilakukan pada kasus berat atau jika terapi konservatif gagal.
Kesimpulan
Genu recurvatum adalah kelainan lutut yang menyebabkan sendi melengkung ke belakang melebihi batas normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor bawaan, cedera, kelemahan otot, gangguan saraf, atau kelainan tulang. Penanganan meliputi fisioterapi, penggunaan brace, pengobatan penyebab dasar, dan pembedahan pada kasus tertentu. Deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi jangka panjang.