osteofit bone spur

Osteofit

6 mins read

Apa itu Osteofit?

Bone spur, atau osteofit, adalah pertumbuhan tulang yang terjadi di tepi tulang, sering kali sebagai respons terhadap gesekan, tekanan, atau peradangan pada sendi.

bone spur adalah

Walaupun bone spur dapat muncul di berbagai bagian tubuh, mereka paling umum ditemukan di tulang belakang, lutut, pinggul, dan kaki.

Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, bone spur dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan bagi individu.

Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi lengkap mengenai bone spur, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga pengobatan dan pencegahan. Yuk, di simak sampai akhir!


Gejala Bone Spur

Bone spur sering kali tidak menimbulkan gejala, dan banyak individu mungkin tidak menyadari keberadaannya. Namun, jika spur tersebut menekan jaringan di sekitarnya, dapat muncul beberapa gejala, antara lain:

  1. Nyeri: Nyeri di area di mana bone spur berada adalah gejala paling umum. Rasa sakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada lokasi dan tingkat tekanan yang ditimbulkan oleh bone spur.
  2. Keterbatasan Gerakan: Bone spur dapat membatasi gerakan sendi, membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit. Ini sering kali terjadi pada sendi yang lebih besar, seperti lutut dan pinggul.
  3. Pembengkakan dan Peradangan: Area sekitar bone spur dapat mengalami pembengkakan dan peradangan. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar dan dapat memperburuk gejala.
  4. Kebas atau Kesemutan: Jika bone spur menekan saraf, dapat menyebabkan sensasi kebas atau kesemutan di area yang terpengaruh. Ini sering kali dialami pada tulang belakang atau kaki.
  5. Kram Otot: Beberapa individu mungkin mengalami kram otot di dekat lokasi bone spur. Ini dapat menjadi tanda bahwa otot di sekitar sendi sedang berusaha beradaptasi dengan pertumbuhan tulang yang tidak normal.

Osteofit Disebabkan Oleh Apa?

Osteofit dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk:

  1. Artritis: terutama osteoartritis, adalah salah satu penyebab utama bone spur. Osteoartritis adalah jenis arthritis yang disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan, jaringan yang melindungi ujung tulang. Ketika tulang rawan ini aus, tulang bisa mulai tumbuh untuk menggantikan kehilangan pelindung tersebut. Hal ini sering kali mengarah pada pembentukan bone spur.
  2. Penuaan: Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk di dalam struktur tulang. Penuaan menyebabkan penurunan kualitas tulang dan tulang rawan, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya bone spur. Proses degeneratif ini adalah hal yang umum terjadi, terutama pada individu berusia di atas 50 tahun.
  3. Cedera: Cedera pada sendi, seperti patah tulang, trauma, atau bahkan penggunaan sendi yang berlebihan, dapat memicu pembentukan bone spur. Ketika tubuh berusaha memperbaiki kerusakan, pertumbuhan tulang baru bisa terjadi di area yang terkena, menyebabkan bone spur.
  4. Aktivitas Berulang: Pekerjaan atau kegiatan yang melibatkan gerakan berulang, seperti mengangkat, berlari, atau membungkuk, dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi. Akumulasi tekanan ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan, sebagai hasilnya, pembentukan bone spur.
  5. Obesitas: Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada sendi, terutama di lutut dan pinggul. Obesitas dapat mempercepat proses degeneratif di sendi dan meningkatkan risiko pembentukan bone spur. Menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk mencegah masalah ini.
  6. Genetika: Faktor genetik juga dapat berperan dalam perkembangan bone spur. Jika anggota keluarga memiliki riwayat masalah sendi atau bone spur, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

Satu dari sepuluh orang memiliki bone spurs di tumitnya, tetapi hanya 5% yang mengalami nyeri kaki akibat penonjolan tersebut.


Diagnosis Osteofit

Diagnosis bone spur umumnya dilakukan melalui kombinasi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan teknik pencitraan. Langkah-langkah yang biasa diambil meliputi:

1. Riwayat Medis

Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan aktivitas fisik. Pertanyaan ini membantu dokter untuk memahami kemungkinan penyebab dan menentukan langkah selanjutnya dalam diagnosis.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan otot, rentang gerak, dan area yang nyeri. Dokter akan mencari tanda-tanda pembengkakan, kemerahan, atau keterbatasan gerakan pada sendi yang terpengaruh.

3. Rontgen

Gambar rontgen dapat menunjukkan pertumbuhan tulang yang tidak normal dan membantu menentukan tingkat keparahan kondisi.

4. MRI atau CT Scan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan MRI atau CT scan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Ini membantu dalam menilai kerusakan yang mungkin tidak terlihat pada rontgen biasa.


5 Pilihan Pengobatan Osteofit

Pengobatan bone spur tergantung pada tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kualitas hidup. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

1. Obat Anti Radang

Jika Anda mengalami bone spur yang disertai gejala nyeri atau pembengkakan, mengonsumsi obat antiinflamasi seperti parasetamol, ibuprofen, atau naproxen dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.

Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan, terutama jika Anda berencana mengonsumsi obat tersebut lebih dari satu bulan, untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, jika nyeri dan peradangan tetap berlanjut meskipun telah mengonsumsi obat oral, dokter mungkin merekomendasikan injeksi kortikosteroid untuk meredakan gejala.

Perlu diingat bahwa pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan peradangan, bukan untuk menghilangkan penonjolan bone spur itu sendiri.

2. Kompres Dingin

Anda dapat meredakan nyeri dan pembengkakan pada kaki dengan melakukan kompres dingin. Gunakan ice pack yang dibungkus dengan kain bersih dan tempelkan pada area yang terkena selama sekitar 15 menit. Pastikan untuk tidak langsung menempelkan es ke kulit, agar tidak menyebabkan iritasi.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan botol berisi air dingin. Letakkan botol tersebut di lantai dan lakukan gerakan menggulung dengan telapak kaki Anda di atas botol. Gerakan ini tidak hanya membantu mengurangi pembengkakan, tetapi juga memberikan pijatan lembut yang dapat meredakan ketegangan otot. Lakukan gerakan ini selama 5-10 menit untuk mendapatkan hasil yang optimal.

3. Penggunaan Sepatu Ortotik dan Insole Khusus

Sepatu yang nyaman dapat membantu mengurangi nyeri pada kaki akibat bone spur. Berikut adalah beberapa kriteria sepatu yang ideal untuk pasien dengan heel spur:

  • Bagian Belakang yang Kokoh: Pastikan sepatu memiliki bagian belakang yang kuat untuk mendukung tumit Anda dan mencegah kaki menekuk ke dalam atau ke luar.
  • Kelenturan yang Sedang: Pilih sepatu dengan kelenturan sedang. Hindari sepatu yang terlalu lentur, karena dapat menyebabkan kaki berada dalam posisi menekuk yang berlebihan.
  • Insole dengan Tinggi Sedikit di Bagian Tumit: Carilah sepatu yang memiliki insole sedikit meninggi pada bagian tumit (tidak lebih dari 2,5 cm). Ini membantu meredakan tekanan yang diterima oleh tumit Anda.

insole capron

Dengan memilih sepatu yang memenuhi kriteria ini, Anda dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri saat bergerak.

4. Latihan Stretching Khusus

Melakukan peregangan pada otot betis dan plantar fascia—jaringan yang membentang dari tumit hingga jari kaki—dapat membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh bone spur di kaki. Berikut adalah beberapa contoh peregangan yang bisa Anda lakukan:

  • Foot Flexes: Latihan ini dapat dilakukan sambil duduk. Gunakan kain untuk menarik jari kaki ke arah dada dan tahan posisi tersebut. Ulangi gerakan ini sebanyak 5 kali untuk masing-masing kaki.

The 6 Best Plantar Fasciitis Exercises To Help Relieve Foot Pain | Physiotherapists in Toronto | Yorkville Sports Medicine Clinic

  • Calf Stretches: Berdirilah menghadap dinding dengan jarak sekitar panjang lengan. Tempatkan satu kaki lebih dekat ke dinding, lalu letakkan kedua telapak tangan Anda pada dinding setinggi bahu. Tekuk lutut Anda sambil mengayunkan panggul ke arah depan hingga Anda merasakan tarikan di otot betis. Tahan posisi ini selama setidaknya 10 detik, kemudian luruskan kembali lutut Anda. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali untuk masing-masing sisi kaki.

Plantar fasciitis stretches: 6 exercises for heel pain relief

Dengan melakukan peregangan ini secara rutin, Anda dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan fleksibilitas di area yang terkena.

5. Operasi

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgery, operasi seharusnya dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir setelah semua opsi terapi lain telah dicoba dan terbukti tidak efektif. Tindakan bedah dapat bervariasi tergantung pada lokasi heel spur.

Salah satu prosedur yang paling umum dilakukan adalah melepaskan ligamen plantar fascia untuk mengangkat penonjolan tulang. Meskipun prosedur ini dapat menghilangkan heel spur, ada kemungkinan bahwa pertumbuhan tersebut dapat muncul kembali di masa depan. Setelah menjalani operasi, Anda mungkin memerlukan beberapa minggu untuk pulih dan kembali berjalan normal tanpa rasa nyeri.


Bagaimana Cara Mencegah Osteofit?

Meskipun tidak semua kasus bone spur dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko pembentukannya:

  1. Menjaga Berat Badan Sehat: Mempertahankan berat badan yang sehat dapat mengurangi tekanan pada sendi, terutama pada lutut dan pinggul. Diet seimbang dan olahraga teratur sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
  2. Aktivitas Fisik yang Teratur: Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Aktivitas seperti berjalan, berenang, dan yoga dapat menjadi pilihan yang baik.
  3. Peregangan dan Penguatan: Latihan peregangan dan penguatan dapat membantu mencegah cedera dan mengurangi risiko pembentukan bone spur. Pastikan untuk menghangatkan tubuh sebelum berolahraga dan melakukan pendinginan setelahnya.
  4. Menghindari Gerakan Berulang: Jika memungkinkan, hindari gerakan yang berulang yang dapat memberi tekanan pada sendi. Jika pekerjaan Anda melibatkan banyak gerakan berulang, pertimbangkan untuk menggunakan teknik ergonomis atau alat bantu untuk mengurangi tekanan pada sendi.

Komplikasi Osteofit yang Mungkin Terjadi Jika Tidak Segera Ditangani

Bone spur, meskipun tampaknya sepele, dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius jika tidak diobati. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Sindrom Terowongan Karpal: Bone spur yang terbentuk di pergelangan tangan dapat menekan saraf median, menyebabkan sindrom terowongan karpal, yang ditandai dengan rasa nyeri, kebas, dan kesemutan pada jari.
  2. Sakit Punggung Kronis: Bone spur di tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung kronis dan bahkan mempengaruhi saraf tulang belakang, mengakibatkan masalah neurologis.
  3. Kehilangan Mobilitas: Ketika bone spur mengganggu gerakan sendi, ini dapat menyebabkan kehilangan mobilitas jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Konsultasikan Dengan Spine Clinic Family Holistic

Bone spur adalah kondisi yang umum terjadi, dan meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, mereka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan jika tidak ditangani. Dengan memahami penyebab, gejala, diagnosis, dan pilihan pengobatan, individu dapat lebih siap untuk menghadapi kondisi ini.

Penting untuk melakukan langkah pencegahan, seperti menjaga berat badan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik yang teratur, untuk mengurangi risiko pembentukan bone spur. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah berkonsultasi dengan kami untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

dr. Anna Steven, Sp.KO

dr. Anna Steven, Sp.KO, menyelesaikan spesialisasi Kedokteran Olahraga di Universitas Indonesia pada tahun 2021.