olahraga yang tidak boleh untuk skoliosis

Olahraga Untuk Skoliosis: Mana yang Dilarang dan Dianjurkan?

4 mins read

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Bagi mereka yang hidup dengan skoliosis, pemilihan jenis olahraga menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan mencegah potensi memburuknya kondisi.

Hal ini dikarenakan, beberapa jenis olahraga malahan dapat memperburuk kondisi skoliosis sendiri. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh berolahraga jika Anda mempunyai skoliosis. Justru, ada beberapa jenis olahraga yang dapat mengurangi keluhan umum yang dialami penderitanya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci jenis-jenis olahraga yang sebaiknya dihindari oleh penderita skoliosis, alasan di baliknya, dan memberikan alternatif yang lebih aman serta bermanfaat.


Daftar Lengkap Olahraga yang Tidak Boleh untuk Skoliosis

Olahraga bisa berbahaya bagi orang yang memiliki skoliosis karena beberapa jenis aktivitas bisa memperburuk kelengkungan tulang belakang atau memperparah gejalanya. Berikut adalah beberapa contoh olahraga yang harus diwaspadai bagi orang dengan skoliosis:

1. Olahraga Kontak atau Bertubuh

Seperti sepak bola, rugby, atau gulat. Jenis olahraga ini meningkatkan risiko cedera pada tulang belakang dan bisa memperburuk kelengkungan yang sudah ada.

2. Olahraga dengan Peregangan Berlebihan

Misalnya senam, yoga yang ekstrem, atau terjun payung. Gerakan peregangan berlebihan atau ekstrem dapat meningkatkan risiko memperburuk kelengkungan tulang belakang.

3. Olahraga Dengan Tekanan Tinggi Pada Tulang Belakang

Aktivitas yang membebani tulang belakang, seperti angkat beban berat atau latihan kekuatan yang terlalu intens, dapat meningkatkan risiko cedera atau memperburuk kelengkungan tulang belakang.

Maksimal Berat yang Dianjurkan

Perlu dicatat bahwa orang dengan skoliosis tidak boleh mengangkat beban lebih dari 4kg atau 1/10 dari berat badannya. Mengangkat beban berat dapat memberikan tekanan atau trauma pada tulang belakang, yang akan meningkatkan kelengkungan tulang belakang.

4. Olahraga dengan Getaran

Berkuda atau mengendarai sepeda motor di medan berbatu bisa memperburuk gejala yang terkait dengan skoliosis karena getaran yang dihasilkan.

5. Olahraga dengan Risiko Jatuh Tinggi

Seperti ski atau olahraga ekstrem lainnya. Risiko jatuh tinggi atau terjatuh bisa menyebabkan cedera pada tulang belakang dan memperburuk kondisi skoliosis.

6. Olahraga dengan Posisi Tubuh yang Tidak Alami

Bermain golf atau tenis bisa memaksa tubuh dalam posisi yang tidak alami dan meningkatkan tekanan pada tulang belakang, memperburuk postur tubuh.

7. Olahraga dengan Gerakan Rotasi atau Torsi

Seperti golf, tenis, atau baseball. Gerakan rotasi atau torsi tubuh yang berlebihan dapat memperburuk kelengkungan tulang belakang pada orang dengan skoliosis.

8. Gerakah Olahraga yang Melibatkan Sit Up, Kayang, Duduk Bersila ataupun Kaki Lurus

Gerakan seperti sit-up, kayang/back arch, duduk bersila, atau mengangkat kaki lurus tidak diperbolehkan. Gerakan-gerakan ini pada dasarnya melibatkan tulang belakang melakukan fleksi (menekuk ke depan), ekstensi (menekuk ke belakang), dan rotasi.

Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam melakukan beberapa gerakan gymnastics, yoga, atau pilates. Karena tulang pada seseorang dengan skoliosis berbeda dengan orang yang tidak memiliki skoliosis, maka ada keterbatasan dalam melakukan gerakan yang biasanya dapat dilakukan oleh orang normal.


Daftar Lengkap Olahraga yang Disarankan untuk Penderita Skoliosis

Olahraga memainkan peran yang sangat penting dalam manajemen skoliosis, karena dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar tulang belakang, memelihara fleksibilitas, dan meningkatkan postur.

Namun, setiap individu dengan skoliosis memiliki kondisi yang unik, dan penting untuk memperhatikan bahwa rekomendasi olahraga harus disesuaikan dengan tingkat keparahan skoliosis dan didiskusikan dengan profesional medis atau fisioterapis.

1. Latihan Schroth

Olahraga yang terbaik dan sangat dianjurkan bagi pasien skoliosis adalah Schroth exercise. Metode latihan ini difokuskan pada menyeimbangkan kekuatan otot di sisi yang lemah dan memperbaiki postur tubuh secara keseluruhan.

Schroth Therapy

Dengan konsistensi dalam melakukan latihan Schroth, keluhan seperti nyeri dapat berkurang, dan tentunya pasien akan lebih siap untuk melakukan berbagai jenis olahraga lainnya.

2. Berenang

Renang adalah salah satu olahraga yang sering direkomendasikan karena dapat membantu memperkuat otot punggung dan perut tanpa memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang.

3. Berjalan atau Berlari

Olahraga berjalan dan berlari seperti cardio juga dapat menjadi pilihan yang baik karena merupakan olahraga ringan yang membantu memelihara kekuatan dan fleksibilitas otot-otot di sekitar tulang belakang.

4. Peregangan dan Yoga

Latihan peregangan dan gerakan dalam yoga dapat sangat bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas dan kesadaran postur.

5. Bersepeda

Terutama bersepeda statis atau dengan posisi tubuh yang baik, juga dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar tulang belakang tanpa memberikan tekanan berlebih.

6. Pilates

Pilates adalah bentuk latihan lain yang dapat dipertimbangkan, karena fokus pada penguatan inti dan otot-otot yang mendukung tulang belakang.

7. Latihan Kekuatan Umum Dengan Beban Ringan/Sewajarnya

Latihan kekuatan erutama yang difokuskan pada otot perut dan punggung, dapat membantu meningkatkan stabilitas dan dukungan tulang belakang secara keseluruhan.

Namun, meskipun olahraga bisa memberikan manfaat besar, penting untuk menghindari gerakan atau aktivitas yang bisa memperburuk kondisi skoliosis. Konsultasikan dengan profesional medis atau fisioterapis untuk menentukan program olahraga yang aman dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik Anda.

Melakukan aktivitas fisik adalah hal yang baik untuk pasien skoliosis, tetapi yang terpenting adalah memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisinya dan dilakukan bukan untuk berkompetisi, melainkan untuk kesehatan dan kebugaran. Penting juga untuk menjaga frekuensi latihan agar aman bagi pasien.


Apakah Olahraga Tertentu ini Dapat Menyembuhkan Skoliosis?

Menurut pedoman dari SOSORT mengenai aktivitas olahraga bagi anak dengan skoliosis, tidak secara eksplisit disebutkan bahwa olahraga itu sendiri adalah bentuk terapi untuk kondisi skoliosis.

Meskipun begitu, penting untuk dicatat bahwa aktivitas olahraga masih direkomendasikan karena memiliki manfaat yang signifikan bagi aspek psikologis, neuromuskuler, dan kesehatan umum pasien skoliosis.

Terutama jika pasien memiliki minat atau hobi dalam berolahraga, menghentikan kegiatan tersebut bisa berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis dan semangat mereka.


Pentingnya Pemanasan dan Peregangan yang Efektif

Baik sebelum maupun setelah latihan, pemanasan dan pendinginan yang efektif sangat penting untuk penderita skoliosis. Pemanasan membantu mempersiapkan otot-otot dan tulang belakang untuk aktivitas fisik, sementara pendinginan membantu mengurangi ketegangan dan mencegah cedera.

Melakukan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas sangat penting dalam mengurangi ketegangan dan memulihkan rentang gerak tulang belakang pada pasien skoliosis.

Namun, perlu diperhatikan bahwa ada gerakan peregangan yang tidak aman untuk skoliosis, seperti hiperekstensi dan rotasi yang ekstrem. Bagi pasien yang melakukan yoga, disarankan untuk mencari posisi alternatif yang menghindari gerakan-gerakan tersebut untuk menjaga keamanan dan kesehatan tulang belakang.


Konsultasi dengan Ahli Fisioterapi atau Dokter

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli fisioterapi atau dokter sebelum memulai atau mengubah program olahraga, terutama jika Anda mengidap skoliosis. Profesional medis dapat memberikan panduan yang spesifik berdasarkan tingkat keparahan skoliosis dan kondisi fisik individu.

Melalui pemilihan jenis olahraga yang bijaksana, penderita skoliosis dapat tetap menjalani gaya hidup aktif tanpa membahayakan kesehatan tulang belakang mereka.

Konsultasi dengan profesional medis, pengawasan ketat terhadap tubuh mereka sendiri, dan pemahaman yang baik terhadap batasan individu adalah kunci untuk menjaga kebugaran tanpa merugikan kesehatan tulang belakang.

Dengan mengikuti panduan ini, penderita skoliosis dapat menikmati manfaat olahraga tanpa menambah beban pada kondisi kesehatan mereka.

dr. Regina Varani

dr. Regina Varani adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada tahun 2015. Ia meyakini bahwa kesehatan adalah dasar utama untuk menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Ia juga mengambil sertifikasi tulang belakang, ilmu akupuntur serta estetik dan gizi agar dapat menangani berbagai permasalahan kesehatan secara holistik.