Neurofibromatosis

Neurofibromatosis

13 mins read

Apa Itu Neurofibromatosis?

Neurofibromatosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan pertumbuhan tumor pada jaringan saraf di seluruh tubuh, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Meskipun sebagian besar tumor ini bersifat jinak, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, nyeri kronis, hingga cacat fisik.

Penyakit ini sering tidak terdeteksi pada usia dini karena gejalanya bervariasi dan berkembang secara perlahan. Namun, bagi sebagian penderita, neurofibromatosis bisa berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, baik secara fisik maupun emosional.

Menurut data dari National Institutes of Health (NIH), neurofibromatosis tipe 1 (NF1) terjadi pada 1 dari setiap 3.000 kelahiran, menjadikannya salah satu gangguan genetik paling umum di dunia. Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini masih rendah. Banyak kasus tidak terdiagnosis dengan baik hingga pasien mengalami komplikasi serius.

Dengan memahami lebih dalam mengenai apa itu neurofibromatosis, jenis-jenisnya, gejala, serta cara diagnosis dan pengobatannya, masyarakat dapat lebih cepat mengenali tanda-tandanya dan mencari bantuan medis lebih awal.

Simak panduan lengkap ini hingga akhir untuk memahami bagaimana neurofibromatosis memengaruhi sistem saraf, serta cara menghadapinya dengan pendekatan medis yang teruji.


Jenis-Jenis Neurofibromatosis: NF1, NF2, dan Schwannomatosis

Neurofibromatosis terbagi menjadi tiga jenis utama yang berbeda berdasarkan gen yang bermutasi, lokasi tumor, dan gejala klinis yang ditimbulkan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1)

NF1 adalah bentuk neurofibromatosis yang paling umum, terjadi pada sekitar 90% dari seluruh kasus NF. Penyebabnya adalah mutasi gen NF1 pada kromosom 17, yang seharusnya memproduksi protein neurofibromin—protein yang berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan sel. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tumbuh secara abnormal dan membentuk tumor pada saraf.

Ciri-ciri khas NF1:

  • Café-au-lait spots: Bercak cokelat muda pada kulit (biasanya >6 bercak)
  • Neurofibroma: Tumor jinak di bawah atau permukaan kulit
  • Bintik freckles di area ketiak atau selangkangan (inguinal/axillary freckling)
  • Lisch nodules: Bintik pigmen di iris mata (tidak memengaruhi penglihatan)
  • Tumor otak dan sumsum tulang belakang, termasuk glioma optik
  • Kelainan tulang: skoliosis, pseudoarthrosis (patah tulang berulang)
  • Masalah belajar dan konsentrasi: ~50% anak NF1 memiliki gangguan atensi (ADHD)

NF1 bersifat autosom dominan, artinya satu salinan gen bermutasi cukup untuk menyebabkan penyakit. Namun, sekitar 50% kasus terjadi secara spontan (de novo) tanpa riwayat keluarga.

2. Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)

NF2 jauh lebih jarang dibanding NF1 dan disebabkan oleh mutasi pada gen NF2 di kromosom 22, yang mengontrol produksi protein merlin. Fungsi utama protein ini adalah menekan pertumbuhan tumor. Mutasi menyebabkan pertumbuhan tumor, terutama pada sistem saraf pusat.

Gejala khas NF2:

  • Schwannoma vestibular bilateral: Tumor jinak pada saraf pendengaran di kedua telinga → gejala awal biasanya kehilangan pendengaran bertahap, tinnitus (dengingan), atau gangguan keseimbangan.
  • Meningioma: Tumor pada selaput otak
  • Ependymoma: Tumor di kanal tulang belakang
  • Katarak subkapsular posterior pada usia muda

Sama seperti NF1, NF2 juga autosom dominan, dan sekitar 50% kasus muncul tanpa riwayat keluarga.

3. Schwannomatosis

Schwannomatosis adalah bentuk paling langka dari neurofibromatosis dan baru diklasifikasikan sebagai tipe tersendiri dalam beberapa dekade terakhir. Schwannomatosis melibatkan pertumbuhan tumor Schwann—tumor jinak pada jaringan pelindung saraf (sel Schwann)—tetapi tanpa memengaruhi saraf pendengaran, berbeda dari NF2.

Gejala utama:

  • Nyeri kronis hebat yang tidak sebanding dengan ukuran tumor
  • Tumor multipel pada tulang belakang, lengan, kaki
  • Kehilangan sensasi atau kelemahan jika tumor menekan saraf

Mutasi yang terlibat biasanya pada gen SMARCB1 atau LZTR1, dan penelitian mengenai tipe ini masih terus berkembang.


Tabel Ringkasan Perbandingan Jenis Neurofibromatosis

Jenis NF Penyebab Genetik Gejala Utama Prevalensi
NF1 Mutasi gen NF1 (kromosom 17) Bercak kulit, neurofibroma, masalah belajar 1:3.000 kelahiran
NF2 Mutasi gen NF2 (kromosom 22) Kehilangan pendengaran, tumor otak/sumsum tulang 1:25.000
Schwannomatosis Gen SMARCB1/LZTR1 Nyeri hebat, tumor pada saraf tepi <1:40.000

Mengapa Penting Mengenali Tipe NF?

Memahami jenis neurofibromatosis sangat penting karena pendekatan pengobatan dan risiko komplikasi berbeda-beda di setiap tipe. Misalnya, pada NF1, pasien anak-anak perlu dimonitor sejak dini untuk gangguan penglihatan dan pertumbuhan, sedangkan pada NF2 dan Schwannomatosis, perhatian lebih besar diberikan pada keseimbangan neurologis dan pendengaran.


Penyebab Neurofibromatosis: Mutasi Genetik yang Mewarisi Risiko Seumur Hidup

Neurofibromatosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mutasi genetik, baik yang diturunkan dari orang tua maupun terjadi secara spontan. Setiap jenis neurofibromatosis berhubungan dengan mutasi pada gen yang berbeda, namun semuanya berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel di dalam sistem saraf.

Mutasi Genetik pada NF1

Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) disebabkan oleh mutasi pada gen NF1 yang berada di kromosom 17. Gen ini bertanggung jawab untuk memproduksi neurofibromin, yaitu protein yang membantu mengatur aktivitas sel, termasuk menekan pertumbuhan sel abnormal.

Ketika gen NF1 mengalami mutasi, produksi neurofibromin terganggu atau tidak ada sama sekali. Akibatnya, sel-sel saraf cenderung tumbuh tanpa kontrol dan membentuk tumor jinak seperti neurofibroma.

Fakta penting:

  • NF1 bersifat autosom dominan: hanya diperlukan satu salinan gen yang bermutasi untuk menyebabkan penyakit.
  • Sekitar 50% kasus NF1 diwariskan dari salah satu orang tua.
  • 50% lainnya adalah hasil mutasi spontan (de novo), tanpa riwayat keluarga.

Mutasi Genetik pada NF2

Neurofibromatosis tipe 2 (NF2) terjadi akibat mutasi pada gen NF2 di kromosom 22, yang menghasilkan protein merlin (atau schwannomin). Protein ini berfungsi sebagai penekan tumor, terutama pada sel Schwann (sel pelindung saraf perifer).

Jika gen NF2 rusak, produksi merlin terganggu sehingga terjadi pertumbuhan sel Schwann yang abnormal dan membentuk tumor—terutama schwannoma vestibular bilateral yang menjadi ciri khas NF2.

Fakta penting:

  • Seperti NF1, NF2 juga bersifat autosom dominan.
  • Sekitar 50% kasus NF2 juga muncul secara de novo, tanpa riwayat keluarga.

Mutasi pada Schwannomatosis

Schwannomatosis berbeda dari NF1 dan NF2 karena tidak melibatkan gen yang sama. Sebaliknya, kondisi ini dikaitkan dengan mutasi pada gen SMARCB1 dan LZTR1, yang juga memiliki peran penting dalam pengaturan siklus sel dan penekanan pertumbuhan tumor.

Tidak semua penderita schwannomatosis memiliki mutasi yang dapat diidentifikasi, dan penelitian di bidang ini masih terus berkembang.

Fakta penting:

  • Schwannomatosis tidak menyebabkan tumor di saraf pendengaran, berbeda dari NF2.
  • Tidak selalu diturunkan secara dominan—ada bentuk sporadis dan mosaik.

Pewarisan dan Risiko dalam Keluarga

Karena bersifat genetik, anak dari orang tua dengan neurofibromatosis memiliki peluang 50% mewarisi kondisi ini jika salah satu orang tua membawa gen bermutasi. Oleh karena itu, konseling genetik sangat disarankan, terutama bagi:

  • Pasangan yang salah satunya memiliki riwayat NF

  • Orang tua dengan anak yang terdiagnosis NF

  • Individu dengan gejala NF ringan tapi belum terdiagnosis

Tes genetik modern kini memungkinkan untuk mengetahui apakah seseorang membawa mutasi gen NF1, NF2, SMARCB1, atau LZTR1—bahkan sebelum gejala muncul. Ini sangat membantu untuk perencanaan keluarga dan intervensi dini.

Ringkasan Mekanisme Genetik Neurofibromatosis

Jenis NF Gen Terkait Lokasi Gen Protein Penting Pewarisan
NF1 NF1 Kromosom 17 Neurofibromin Autosom dominan
NF2 NF2 Kromosom 22 Merlin Autosom dominan
Schwannomatosis SMARCB1 / LZTR1 Kromosom 22 Protein regulator sel Sporadis / dominan

Apakah Bisa Dicegah?

Karena neurofibromatosis merupakan kelainan genetik, tidak ada cara untuk mencegahnya sepenuhnya. Namun, dengan pemeriksaan genetik, deteksi dini, dan pengawasan medis berkala, komplikasi serius dapat diminimalkan dan kualitas hidup pasien tetap bisa dijaga.


Gejala Neurofibromatosis: Mengenal Tanda-Tanda dari Setiap Jenisnya

Gejala neurofibromatosis sangat bervariasi tergantung jenisnya. Bahkan dalam satu tipe pun, setiap individu bisa mengalami manifestasi klinis yang berbeda. Inilah yang membuat diagnosis neurofibromatosis sering terlambat atau tidak dikenali sejak dini.

Berikut penjelasan lengkap berdasarkan jenisnya:


1. Gejala Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1)

NF1 umumnya mulai menunjukkan gejala di masa kanak-kanak, dan tanda-tandanya bisa diamati secara fisik. Gejalanya dapat bersifat ringan hingga berat, bahkan pada anggota keluarga yang membawa gen yang sama.

Tanda-tanda khas NF1:

  • Café-au-lait spots: Bercak datar berwarna cokelat muda, biasanya lebih dari 6 buah, ukuran >5 mm (anak-anak) atau >15 mm (dewasa).
  • Freckling (bintik kecil): Terlihat di area lipatan kulit seperti ketiak dan selangkangan (axillary dan inguinal freckling).
  • Neurofibroma: Benjolan lunak di bawah kulit, bisa sedikit atau banyak, dan tumbuh seiring waktu.
  • Lisch nodules: Bintik kecil berwarna pada iris mata, biasanya tidak memengaruhi penglihatan, tetapi merupakan tanda diagnostik khas.
  • Optic glioma: Tumor jinak pada saraf optik, dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan strabismus (mata juling).
  • Kelainan tulang: Seperti skoliosis, pseudoarthrosis (tulang rapuh), dan tulang kaki bengkok.
  • Masalah perkembangan dan belajar: Termasuk kesulitan membaca, ADHD, autisme ringan, dan keterlambatan bicara.

📌 Catatan penting: Tidak semua gejala muncul sekaligus. Diagnosis NF1 ditegakkan bila seseorang memenuhi dua atau lebih kriteria klinis yang ditetapkan oleh National Institutes of Health (NIH).

2. Gejala Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)

NF2 biasanya muncul di usia remaja akhir hingga dewasa muda. Fokus gejala utama adalah gangguan pada sistem saraf pusat, khususnya yang berkaitan dengan pendengaran dan keseimbangan.

Gejala khas NF2:

  • Hilang pendengaran bertahap pada salah satu atau kedua telinga.

  • Tinnitus: Sensasi berdenging terus-menerus tanpa sumber suara eksternal.

  • Masalah keseimbangan dan pusing berulang.

  • Kelemahan wajah atau kesemutan akibat tekanan tumor pada saraf wajah.

  • Sakit kepala kronis.

  • Gangguan penglihatan bila tumor menekan saraf optik atau otak kecil.

  • Katarak subkapsular posterior sejak muda.

  • Tumor lain: Meningioma (otak), ependymoma (tulang belakang), dan schwannoma di tempat lain.

🔍 Diagnosis NF2 sering tertunda karena gejalanya mirip dengan gangguan pendengaran umum, padahal deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan saraf permanen.


3. Gejala Schwannomatosis

Schwannomatosis biasanya terdiagnosis saat dewasa, dan gejala utamanya adalah nyeri kronis hebat, yang sering tidak proporsional dengan ukuran tumor.

Gejala utama:

  • Nyeri neuropatik: Rasa nyeri tajam, terbakar, atau seperti tertusuk-tusuk, yang bisa bertahan lama dan sangat mengganggu aktivitas.

  • Muncul tumor kecil (schwannoma) di berbagai bagian tubuh, terutama tulang belakang, lengan, dan kaki.

  • Kesemutan, mati rasa, atau kelemahan otot jika tumor menekan saraf tertentu.

  • Tidak menyebabkan gangguan pendengaran, ini yang membedakannya dari NF2.

🎯 Schwannomatosis adalah bentuk yang paling sulit didiagnosis karena belum memiliki kriteria klinis sekuat NF1 atau NF2, sehingga banyak pasien yang menderita selama bertahun-tahun tanpa diagnosis pasti.


Gejala Ringan Bisa Menyembunyikan Masalah Serius

Yang perlu dipahami adalah bahwa gejala neurofibromatosis tidak selalu terlihat dari luar. Banyak pasien yang mengalami keluhan saraf seperti nyeri, gangguan konsentrasi, atau kelelahan kronis, tanpa memiliki tanda-tanda kulit yang mencolok.

Itulah sebabnya penting untuk:

  • Melakukan evaluasi medis menyeluruh bila ada gejala yang mencurigakan.

  • Melibatkan tim dokter dari berbagai spesialisasi (neurologi, genetika, ortopedi, oftalmologi).

  • Mempertimbangkan tes genetik jika ada riwayat keluarga.


Ringkasan Gejala Berdasarkan Jenis NF:

Jenis NF Gejala Fisik Utama Gejala Saraf / Internal
NF1 Bercak café-au-lait, neurofibroma, freckling Optic glioma, ADHD, skoliosis
NF2 Tidak mencolok di kulit Tinnitus, hilang pendengaran, meningioma
Schwannomatosis Tumor kecil di saraf perifer Nyeri kronis, kesemutan, tidak memengaruhi telinga

DR. dr. I. Rika Haryono, Sp.KO

DR. dr. I. Rika Haryono seorang Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga. Beliau lulus profesi dokter umum dari Fakultas Kedokteran Atma Jaya Jakarta pada tahun 1995, lalu melanjutkan pendidikan profesi kedokteran olahraga dari Prodi Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2005, dan melengkapi keilmuannya dengan menimba ilmu di Prodi S3 Kedokteran FKUI tahun 2016.