skoliosis pada remaja

Masih Bisakah Terapi Brace Pada Pasien Skoliosis Usia 17 Tahun Ke Atas?

2 mins read

Skoliosis pada masa remaja menuntut pendekatan yang cermat, dengan penggunaan brace menjadi faktor penting dalam merawat kondisi tulang belakang ini.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana terapi brace dapat memberikan dukungan dan membantu memperbaiki postur, kita dapat mengeksplorasi manfaat serta tantangan yang mungkin dihadapi oleh para pasien skoliosis dalam kelompok usia ini.

Mari kita telusuri lebih lanjut bagaimana terapi skoliosis menggunakan brace menjadi kunci untuk membangun fondasi yang kuat dalam perjalanan manajemen skoliosis pada fase penting ini.

brace GBW

Perawatan skoliosis pada pasien dewasa, di mana tulang telah mencapai pematangan penuh, memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan pasien anak-anak.

Fokus utamanya adalah memperbaiki postur serta mengurangi derajat kurva skoliosis. Saat tulang sudah mengeras pada masa dewasa, proses membentuknya dengan brace tidak seefektif saat masa remaja.

Namun, masih memungkinkan untuk melakukan terapi skoliosis dengan menggabungkan brace dan latihan senam Schroth. Melalui latihan ini, keluhan nyeri dan kekakuan dapat dikurangi, sementara performa fisik bisa meningkat.


Kematangan Tulang Untuk Brace GBW

Hasil perawatan skoliosis dipengaruhi oleh tingkat kematangan tulang karena berkaitan dengan fleksibilitas tulang tersebut. Tingkat kematangan tulang ini ditandai dengan Risser Sign. Berikut adalah tahapan Risser Sign berdasarkan Usia Kronologis menurut Scholes:

risser tanner

tabel data riser

Tabel di atas menyajikan data Risser 5, menandakan tahap dimana tulang mencapai pematangan penuh atau berhenti tumbuh pada usia 16,1 tahun untuk laki-laki dan 18 tahun untuk perempuan.

Pertanyaan umum yang muncul adalah bagaimana penanganan skoliosis pada pasien yang memulai perawatan setelah mencapai kematangan tulang. Misalnya, pada usia di atas 17 tahun untuk laki-laki dan di atas 18 tahun untuk perempuan.


Penggunaan Brace GBW dan Senam Schroth Merupakan Kesatuan

Pasien-pasien tersebut, selain menjalani terapi skoliosis dengan Brace GBW, juga mengikuti program senam skoliosis Schroth.

Sebuah studi kasus menggambarkan hasil memuaskan dari penggunaan brace GBW pada pasien dengan Risser sign 5 atau usia di atas 17-18 tahun.

Sebelumnya, pasien tersebut memiliki sudut kurva skoliosis 60 derajat thorakal dan 37 derajat lumbal. Setelah satu tahun menggunakan brace, tanpa memakai brace, sudut kurvanya menurun menjadi 30 derajat thorakal dan 11 derajat lumbal. Hal ini menunjukkan kemajuan yang signifikan meskipun tulang telah mencapai pematangan penuh.

Terapi ini tidak hanya melibatkan brace GBW, tetapi juga program SBP (Schroth Best Practice), yang merupakan serangkaian latihan senam untuk memperbaiki kurva dan postur tubuh pasien skoliosis.

Perlu dicatat bahwa terapi brace GBW dan Senam Skoliosis Schroth bekerja secara sinergis. Kedua metode ini diintegrasikan dalam pengelolaan skoliosis pada pasien yang telah melewati masa kematangan tulang.

Melalui SBP, postur tubuh disesuaikan menggunakan teknik pernapasan yang membantu tulang melurut dan berimbang. Brace GBW, yang didesain berdasarkan prinsip SBP, berperan dalam membentuk pola gerakan dengan memanfaatkan prinsip pernapasan yang terkandung dalam desain brace tersebut.


Contoh Pasien Spine Clinic Family Holistic Usia 19 Tahun

Terapi Brace Pada Pasien Skoliosis Usia 17 Tahun Ke Atas (1)Terapi Brace Pada Pasien Skoliosis Usia 17 Tahun Ke Atas (3)

Terapi Brace Pada Pasien Skoliosis Usia 17 Tahun Ke Atas (3)

Terapi brace memberikan kesempatan bagi pasien skoliosis usia 17 tahun ke atas untuk mengalami peningkatan dalam pengelolaan kondisi tulang belakang mereka.

Meskipun menantang, penggunaan brace dapat memberikan dukungan yang penting dalam memperbaiki postur dan mengurangi ketidaknyamanan yang sering terkait dengan skoliosis.

Memahami secara mendalam manfaat, kenyamanan, dan konsistensi dalam menggunakan brace menjadi kunci kesuksesan. Dengan dukungan dari tim medis yang terampil dan kesadaran akan pentingnya konsistensi dalam penggunaan brace. Pasien dapat melihat masa depan dengan optimisme yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan tulang belakang mereka.

Melalui konsultasi rutin dengan ahli ortopedi dan fisioterapis, pasien dapat mengatasi potensi tantangan dan mencapai hasil optimal. Kesabaran dan komitmen dalam mematuhi instruksi penggunaan brace serta melibatkan diri dalam latihan pendukung dapat mempercepat proses perbaikan.

Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman merupakan faktor penting untuk menjaga semangat positif dan motivasi. Dengan terapi brace, pasien skoliosis dapat membangun dasar kesehatan yang kuat, membuka peluang untuk hidup tanpa batasan yang signifikan, dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD merupakan CEO dari Spine Clinic Family Holistic sejak 2006, beliau yang membawa teknik Schroth Best Practice dan Brace GBW ke Indonesia serta telah menuliskan materi ilmiah mengenai tingkat keberhasilan Brace GBW dalam mengobati skoliosis dan keluhannya.