schroth vs yoga and pilates for scoliosis

Schroth vs Yoga/Pilates: Mana yang Lebih Baik untuk Skoliosis?

3 mins read

Perbandingan antara Schroth vs Yoga bisa dilihat dengan memandang bahwa metode ini merupakan dua metode latihan yang berbeda dengan fokus yang berbeda pula.

Pembengkokan abnormal pada tulang belakang seperti skoliosis dewasa ini sering dihubungkan dengan aktivitas duduk terlalu lama dan bentuk tubuh yang tidak seimbang akibat kurangnya kesadaran akan keseimbangan tubuh. Selain itu skoliosis juga berkaitan dengan faktor genetik, nutrisi, postur yang jelek dan kurangnya berolahraga.

Meskipun keduanya berbeda dalam fokus dan pendekatan, keduanya menawarkan manfaat yang berharga bagi para praktisinya. Yuk, simak perbedaan Schroth vs Yoga/Pilates sebagai berikut:


Schroth vs Yoga/Pilates Secara Definisi

Schroth adalah metode rehabilitasi fisik yang dikembangkan oleh Katharina Schroth pada awal abad ke-20. Khususnya untuk mengobati dan mengelola skoliosis, sebuah kelainan tulang belakang yang ditandai oleh lengkungan abnormal.

Sedangkan, Yoga Pilates adalah suatu pendekatan latihan yang menggabungkan prinsip-prinsip yoga dan pilates ke dalam satu program terstruktur.

Dengan memadukan elemen-elemen dari kedua disiplin tersebut, Yoga Pilates bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental secara holistik. Prinsip-prinsip yoga, seperti postur tubuh (asana) dan pernapasan terkontrol (pranayama), digabungkan dengan latihan kekuatan dan fleksibilitas yang khas dari pilates.

Terapi latihan pada skoliosis sangat beragam, namun secara umum dapat dikategorikan menjadi 2:

  1. Latihan dan manipulasi spesifik sesuai pola kurva seperti Schroth.
  2. Latihan general seperti Pilates, Yoga, fisioterapi, berenang, dan lain-lain.

Latihan general masih diperdebatkan efektivitasnya karena hingga saat ini hanya sedikit studi ilmiah yang mempelajari hal tersebut. Yoga adalah latihan postural yang memiliki nilai spiritual Hindu yang saat ini cukup popular di masyarakat, termasuk bagi penderita skoliosis. Namun menurut Cochrane, badan terbesar penelitian menyatakan mereka tidak dapat mengevaluasi Yoga karena tidak ada model penelitian yang sesuai.

Studi ilmiah dapatkan mengenai Pilates untuk skoliosis dilakukan oleh 31 pasien perempuan usia sekolah menunjukkan bahwa setelah Pilates terdapat perbaikan pada kurva Cobb.

Latihan general yang popular lainnya adalah Pilates. Pilates dibuat oleh seorang Jerman bernama Joseph H. Pilates, sebagai latihan penguatan otot dengan menggunakan alat bantuan sederhana. Berbeda dengan Yoga yang berfokus pada berbagai peregangan, cara pernafasan dan meditasi; Pilates menggabungkan teori Yoga dengan latihan beban, balet dan olahraga, sambil melakukan teknik pernafasan ilmiah sesuai anatomi modern dan ilmu olahraga.

Salah satu studi ilmiah yang kami dapatkan mengenai Pilates yang dilakuan oleh 31 pasien perempuan usia sekolah menunjukkan bahwa setelah Pilates terdapat perbaikan pada kurva Cobb, ruang gerak untuk membungkuk dan rasa nyeri dibandingkan kelompok control yang tidak diterapi.


Penelitian & Hasil Studi

Lalu apakah ada perbedaan antara latihan general dengan latihan spesifik?

Untuk mengevaluasi keduanya kami mempelajari penelitian yang membandingkan antara Schroth vs Yoga/Pilates. Penelitian ini dilakuan pada pasien dengan rata-rata usia 15 tahun yang dibagi menjadi grup Schroth dan grup Pilates. Latihan dilakukan 3x seminggu selama 12 minggu.

Setiap sesi Schroth dilakukan selama 60 menit, dengan latihan pernafasan dan jalan 10 menit, peregangan 5 menit, latihan Schroth utama 40 menit dan pendinginan 5 menit. Selain itu pasien juga diajarkan bagaimana mengkoreksi postur dalam kehidupan sehari-hari sesuai kurva skoliosis menurut konsep Schroth.

Sedangkan tiap sesi Pilates dilakukan selama 60 menit, dengan persiapan 10 menit, latihan utama meliputi latihan koreksi spinal, penguatan otot core, dan latihan keseimbangan 40 menit dan pendinginan 5 menit; dengan melakukan latihan pernafasan Pilates.

Hal lain terkait Schroth vs Yoga yang dinilai adalah penurunan sudut Cobb dan perbaikan distribusi berat badan antara sisi cekung dan cembung tulang yang membengkok. Hasil menunjukkan pada kedua grup terdapat perbaikan sudut Cobb, namun pada grup Schroth secara signifikan penurunan lebih besar. Sedangkan distribusi berat badan secara signifikan didapatkan lebih baik hanya pada grup Schroth.


Perbedaan Mendasar Schroth vs Yoga Pilates Lainnya

1. Metode Schroth:

  • Metode Schroth adalah suatu pendekatan rehabilitasi fisik yang dikembangkan khusus untuk mengobati dan mengelola skoliosis dan kelainan tulang belakang lainnya.
  • Latihan-latihan dalam metode Schroth dirancang untuk merestrukturisasi postur tubuh dan mengoreksi ketidakseimbangan otot yang berkaitan dengan skoliosis.
  • Latihan-latihan ini sering kali melibatkan posisi tubuh tertentu, pernapasan terkontrol, dan gerakan yang ditargetkan untuk memperkuat otot-otot tertentu serta mengubah pola postur tubuh.
  • Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan dan memperbaiki postur, serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu dengan skoliosis.

2. Yoga Pilates:

  • Yoga Pilates adalah gabungan dari prinsip-prinsip yoga dan pilates yang diintegrasikan menjadi satu program latihan.
  • Latihan-latihan dalam Yoga Pilates menggabungkan elemen-elemen seperti postur tubuh (asana), pernapasan (pranayama), dan latihan kekuatan dan fleksibilitas yang mirip dengan latihan Pilates.
  • Tujuan dari Yoga Pilates adalah untuk meningkatkan kekuatan inti, fleksibilitas, postur tubuh yang baik, dan keseimbangan tubuh, serta memberikan manfaat bagi kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan.
  • Yoga Pilates sering kali menekankan pada kesadaran tubuh, pernapasan yang dalam, dan keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas.


Hasil Studi: Schroth Lebih Efektif

Oleh karena itu dapat disimpulkan Schroth vs Yoga Pilates bermanfaat untuk terapi skoliosis, namun jika dibandingkan latihan Schroth lebih efektif daripada Pilates karena Schroth memperbaiki kurva skoliosis secara lebih spesifik dan dapat menyeimbangkan beban kerja otot tubuh.

Latihan Schroth dapat dilakukan secara rutin oleh pasien secara mandiri, setelah pasien mengetahui pola kurva dan mempelajari latihan yang sesuai dengan pola kurvanya. Untuk itu periksakan skoliosis Anda dan lakukan terapi Schroth di Spine Clinic Family Holistic.

dr. Regina Varani

dr. Regina Varani adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada tahun 2015. Ia meyakini bahwa kesehatan adalah dasar utama untuk menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Ia juga mengambil sertifikasi tulang belakang, ilmu akupuntur serta estetik dan gizi agar dapat menangani berbagai permasalahan kesehatan secara holistik.