Osteoarthritis

Osteoarthritis

6 mins read

Pernahkah Anda merasa nyeri atau kaku pada persendian, terutama saat bangun tidur atau setelah duduk lama? Jika ya, mungkin Anda tidak sendirian. Banyak orang di seluruh dunia mengalami hal serupa, dan sering kali, penyebabnya adalah osteoarthritis.

Sebagai salah satu bentuk arthritis yang paling umum, osteoarthritis mempengaruhi jutaan orang dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, apa sebenarnya osteoarthritis itu, dan bagaimana cara mengatasinya?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang kondisi ini, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara penanganannya. Mari kita mulai memahami lebih dalam tentang osteoarthritis dan bagaimana kita bisa tetap aktif dan sehat meskipun menghadapinya.


Apa itu Osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah suatu kondisi di mana terjadi kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung-ujung tulang di dalam sendi. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan yang memungkinkan tulang-tulang bergerak dengan lancar satu sama lain.

Osteoarthritis

Ketika tulang rawan ini rusak atau aus, tulang-tulang dalam sendi dapat bergesekan langsung, menyebabkan nyeri, bengkak, dan penurunan fungsi sendi.


Gejala Osteoarthritis

Gejala osteoarthritis (OA) dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kerusakan sendi. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terjadi:

1. Nyeri Sendi

  • Nyeri adalah gejala utama yang sering terkait. Nyeri biasanya terjadi saat menggunakan sendi yang terkena atau setelah aktivitas fisik yang berlebihan.
  • Nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan sering kali bertambah parah pada akhir hari atau setelah aktivitas yang menuntut.

2. Kekakuan Sendi

  • Kekakuan sendi adalah gejala umum lainnya pada osteoarthritis. Kekakuan sering terasa pada pagi hari setelah bangun tidur atau setelah istirahat yang lama.
  • Kekakuan dapat membuat gerakan sendi menjadi sulit atau kaku, dan biasanya membaik setelah beberapa menit aktivitas ringan.

3. Pembengkakan dan Peradangan

  • Sendi yang terkena osteoarthritis dapat mengalami pembengkakan atau peradangan. Ini adalah respons tubuh terhadap kerusakan tulang rawan yang menyebabkan produksi cairan sendi yang berlebihan.
  • Pembengkakan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan dan nyeri di sekitar sendi yang terkena.

4. Krepitasi

  • Krepitasi adalah sensasi atau suara berderit yang terjadi saat gerakan sendi. Ini dapat terjadi karena gesekan antara tulang yang rusak atau tidak merata dengan tulang rawan yang menipis.
  • Krepitasi sering terjadi saat seseorang menekuk atau memutar sendi.

5. Penurunan Rentang Gerak

  • Osteoarthritis dapat menyebabkan penurunan rentang gerak pada sendi yang terkena. Hal ini dapat membuat aktivitas sehari-hari seperti berjalan, menekuk, atau membungkuk menjadi sulit atau menyakitkan.
  • Penurunan rentang gerak juga dapat menyebabkan kekakuan sendi.

6. Deformitas Sendi

  • Pada tahap lanjut osteoarthritis, sendi yang terkena dapat mengalami deformitas, seperti penonjolan tulang atau pembentukan osteofit.
  • Deformitas ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi sendi, serta menambah kompleksitas dalam gerakan.

7. Ketidakstabilan Sendi

  • Kerusakan pada tulang rawan dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi, yang dapat meningkatkan risiko cedera atau kekambuhan gejala.
  • Ketidakstabilan sendi juga dapat menyebabkan sensasi “lunak” atau “longgar” saat menggunakan sendi.

8. Perubahan Kulit di Sekitar Sendi

  • Beberapa orang dengan osteoarthritis mungkin mengalami perubahan pada kulit di sekitar sendi yang terkena, seperti kemerahan, penebalan, atau peningkatan suhu.
  • Perubahan ini dapat terjadi sebagai respons terhadap peradangan atau tekanan yang berlebihan pada sendi.

9. Gangguan Berjalan

  • Karena nyeri dan ketidaknyamanan, osteoarthritis juga dapat menyebabkan gangguan dalam berjalan atau menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Gangguan berjalan ini dapat menyebabkan perubahan pola berjalan atau ketidakmampuan untuk menopang berat badan dengan nyaman pada sendi yang terkena.

10. Pembatasan Aktivitas

Gejala penyakit ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari atau berpartisipasi dalam kegiatan fisik atau rekreasi. Pembatasan aktivitas ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kemandirian seseorang.

Penting untuk diingat bahwa gejala osteoarthritis dapat berkembang secara bertahap dan memburuk seiring waktu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan osteoarthritis, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.


Penyebab Osteoarthritis

Penyebab osteoarthritis (OA) kompleks dan sering melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.

Meskipun penyebab pastinya tidak selalu jelas, ada beberapa faktor yang diketahui memengaruhi risiko seseorang mengembangkan osteoarthritis. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko:

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, tulang rawan cenderung mengalami perubahan struktural yang menyebabkan kerusakan dan penurunan elastisitasnya. Proses ini menyebabkan penipisan dan penurunan kualitas tulang rawan di sendi.

2. Faktor Genetik

Faktor genetik dapat memainkan peran dalam perkembangan osteoarthritis. Individu dengan riwayat keluarga yang memiliki osteoarthritis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

Penelitian genetik menunjukkan adanya keterlibatan berbagai gen dalam regulasi metabolisme tulang rawan yang dapat mempengaruhi risiko osteoarthritis.

3. Cedera atau Trauma Sendi

Cedera sendi yang parah atau berulang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan struktur sendi lainnya, yang pada akhirnya menyebabkan perkembangan osteoarthritis.

4. Obesitas

Obesitas adalah faktor risiko yang signifikan untuk osteoarthritis, terutama pada sendi berat seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang. Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada sendi, menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan percepatan perkembangan osteoarthritis.

5. Aktivitas Fisik yang Berlebihan

Aktivitas fisik yang berlebihan atau berat dapat menyebabkan stres berlebih pada sendi dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan.

Olahraga yang melibatkan gerakan berulang atau beban berat, seperti angkat berat atau berlari jarak jauh, dapat meningkatkan risiko.

6. Ketidakseimbangan Otot

Ketidakseimbangan otot di sekitar sendi dapat menyebabkan tekanan tidak merata pada sendi dan meningkatkan risiko. Otot yang lemah atau kurang fleksibel dapat menyebabkan ketegangan berlebih pada tulang rawan dan peningkatan risiko cedera.

7. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti paparan terhadap polutan udara atau zat kimia tertentu juga dapat berkontribusi pada perkembangan osteoarthritis. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan polutan udara tertentu dapat memicu peradangan sistemik yang dapat memperburuk gejala osteoarthritis.

8. Kelainan Struktural atau Anatomi

Kelainan struktural atau anatomi pada sendi atau tulang, seperti dysplasia sendi, displasia panggul, atau penyimpangan tulang, juga dapat meningkatkan risiko osteoarthritis. Hal ini dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada sendi, yang akhirnya menyebabkan kerusakan tulang rawan.

9. Gaya Hidup

Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko. Kebiasaan ini dapat memperburuk peradangan dan kerusakan tulang rawan, serta mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa osteoarthritis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan seringkali merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Mempahami faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam pencegahan dan manajemen osteoarthritis.


Diagnosis Osteoarthritis

Diagnosis osteoarthritis (OA) melibatkan serangkaian langkah evaluasi yang dilakukan oleh dokter atau profesional kesehatan yang terlatih dalam menangani penyakit sendi.

Meskipun tidak ada tes tunggal yang dapat secara definitif mendiagnosis osteoarthritis, kombinasi dari riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan biasanya digunakan untuk mencapai diagnosis yang akurat. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses diagnosis osteoarthritis:

1. Riwayat Medis

Dokter akan mulai dengan mengambil riwayat medis lengkap pasien. Ini termasuk pertanyaan tentang gejala yang dialami, sejak kapan gejala muncul, faktor-faktor yang memperburuk atau meredakan gejala, dan riwayat penyakit atau cedera sebelumnya yang mungkin berhubungan dengan masalah sendi.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang cermat dilakukan untuk mengevaluasi kondisi sendi yang terkena dan mencari tanda-tanda khas osteoarthritis. Dokter akan memeriksa rentang gerak sendi, kekakuan, pembengkakan, krepitasi, dan sensitivitas di sekitar sendi yang terkena.

3. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan pencitraan seperti sinar-X sering digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis osteoarthritis. Sinar-X dapat membantu dokter melihat adanya kerusakan pada tulang dan tulang rawan, serta perubahan struktural pada sendi yang khas dari osteoarthritis, seperti pembentukan osteofit dan penyempitan ruang sendi.

4. Pemeriksaan Tambahan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk pasien untuk pemeriksaan tambahan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT scan (Computed Tomography) untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang kondisi sendi dan tulang. Tes darah juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang dapat meniru gejala osteoarthritis.

5. Kriteria Diagnosis

Diagnosis osteoarthritis didasarkan pada kumpulan kriteria yang mencakup gejala klinis, temuan pemeriksaan fisik, dan hasil tes pencitraan. Beberapa kriteria yang umum digunakan termasuk kriteria American College of Rheumatology (ACR) dan kriteria European League Against Rheumatism (EULAR).

6. Diagnosis Banding

Dokter juga akan mempertimbangkan diagnosis banding, yaitu kemungkinan penyakit atau kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan osteoarthritis, seperti arthritis reumatoid, artritis septik, atau kondisi sendi degeneratif lainnya.

7. Konsultasi dengan Spesialis

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk pasien untuk konsultasi dengan spesialis ortopedi atau reumatologi untuk evaluasi lebih lanjut dan manajemen yang tepat. Spesialis ini dapat membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan jangka panjang.

8. Pemantauan dan Tindak Lanjut

Setelah diagnosis osteoarthritis dibuat, dokter akan merencanakan rencana perawatan yang sesuai berdasarkan tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Pemantauan teratur dan tindak lanjut dengan dokter atau spesialis adalah penting untuk memastikan manajemen yang efektif dari osteoarthritis dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut.

Penting untuk diingat bahwa proses diagnosis osteoarthritis dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individu dan kompleksitas kondisi. Kolaborasi antara dokter dan pasien penting untuk mencapai diagnosis yang akurat dan merencanakan perawatan yang efektif.


Pengobatan Osteoarthritis

Pengobatan osteoarthritis (OA) bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi sendi, memperlambat progresi kerusakan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

1. Terapi Fisik

Terapi fisik melibatkan latihan fisik, peregangan, dan teknik modalitas fisik seperti panas, dingin, atau elektroterapi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot.

2. Peregangan dan Latihan

Latihan penguatan otot dan peregangan sendi dapat membantu memperkuat otot di sekitar sendi yang terkena, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi tekanan pada sendi.

3. Menjaga Berat Badan yang Sehat

Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan aktifitas fisik dapat mengurangi beban pada sendi, mengurangi tekanan pada tulang rawan, dan mengurangi risiko kemajuan osteoarthritis.

4. Terapi Pijat

Terapi pijat dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terkena, yang dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sendi.

5. Terapi Panas dan Dingin

Penggunaan kompres panas atau dingin dapat membantu mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan meningkatkan rentang gerak pada sendi yang terkena.

Beberapa orang mencari terapi alternatif seperti akupunktur, akupresur, atau suplemen herbal untuk mengelola gejala. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba terapi alternatif atau menggunakan suplemen untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Pengobatan osteoarthritis seringkali merupakan proses yang individual dan dapat memerlukan pendekatan yang terintegrasi. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berpengalaman dalam manajemen osteoarthritis adalah langkah yang penting untuk merencanakan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi khusus pasien.

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, MD merupakan CEO dari Spine Clinic Family Holistic sejak 2006, beliau yang membawa teknik Schroth Best Practice dan Brace GBW ke Indonesia serta telah menuliskan materi ilmiah mengenai tingkat keberhasilan Brace GBW dalam mengobati skoliosis dan keluhannya.