high arch

High Arch

4 mins read

Spine Clinic telah menangani ribuan pasien dengan berbagai kelainan bentuk kaki—salah satunya yang sering luput dari perhatian adalah high arch atau yang secara medis dikenal dengan pes cavus. Meski sering dianggap sebagai “bentuk kaki biasa,” kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah jika tidak dikenali dan ditangani sejak dini.

Dalam artikel ini, saya akan membahas secara menyeluruh mengenai high arch: mulai dari pengertian, penyebab, gejala, dampaknya terhadap tubuh, hingga pilihan penanganan medis yang tepat.


Apa Itu High Arch?

High arch adalah kondisi di mana lengkungan kaki (arch) pada bagian tengah telapak kaki lebih tinggi dari normal. Dalam keadaan berdiri, seharusnya sebagian besar telapak kaki menyentuh tanah. Namun pada penderita high arch, hanya tumit dan bagian depan telapak kaki yang menanggung berat tubuh karena lengkungan tengah terlalu tinggi.

Kondisi ini bisa terjadi pada satu kaki atau kedua kaki, dan dapat bersifat ringan hingga berat. Tidak jarang, pasien baru menyadari masalah ini setelah mengalami nyeri kronis, keseleo berulang, atau kelelahan ekstrem di kaki saat beraktivitas.

High Arch pada Anak-anak

Sebagian besar high arch pada anak-anak bersifat ringan dan tidak menimbulkan gejala. Namun, orang tua harus waspada jika anak:

  • Sering jatuh saat berjalan
  • Mengeluh nyeri kaki
  • Tidak mau memakai sepatu tertentu
  • Sering terlihat berjalan jinjit

Deteksi dini sangat penting agar intervensi seperti penggunaan insole bisa dimulai sedini mungkin untuk mencegah deformitas yang lebih berat.


Tanda dan Gejala High Arch

Gejala high arch bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Berikut beberapa gejala umum yang sering saya temui dalam praktik klinis:

1. Nyeri Kaki

Biasanya muncul pada:

  • Tumit
  • Bola kaki
  • Telapak kaki bagian tengah

2. Keseleo Berulang

Kaki dengan lengkungan tinggi sering tidak stabil, membuat pergelangan kaki rentan terkilir, terutama saat berjalan di permukaan tidak rata.

3. Penebalan Kulit & Kapalan

Akibat tekanan berlebih pada area tumit dan bola kaki, sering muncul kapalan yang tebal dan nyeri.

4. Kesulitan Memilih Sepatu

Kaki dengan lengkungan tinggi cenderung sempit di bagian tengah dan melebar di bagian depan, membuat pemilihan alas kaki menjadi tantangan.

5. Postur Tubuh Terganggu

Ketidakseimbangan tekanan pada kaki dapat menjalar ke atas, menyebabkan:

  • Nyeri lutut
  • Sakit pinggang
  • Sakit punggung

Diagnosis High Arch

Sebagai dokter spesialis, saya melakukan evaluasi menyeluruh untuk mendiagnosis high arch, antara lain:

1. Pemeriksaan Fisik

Mengamati bentuk kaki saat berdiri, berjalan, dan duduk. Saya juga menilai apakah terdapat deformitas seperti cakar jari (claw toes) atau kalus.

2. Tes Jejak Kaki (Footprint Test)

Menggunakan tinta atau scanner, jejak kaki akan menunjukkan seberapa besar bagian kaki yang menyentuh permukaan. High arch akan tampak dengan lengkungan yang sangat tipis atau tidak tercetak sama sekali.

3. Pemeriksaan Neurologis

Untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab dari gangguan saraf seperti CMT.

4. Pencitraan (X-ray atau MRI)

Melihat struktur tulang dan jaringan lunak untuk menentukan tingkat kelainan dan kondisi sendi.


Komplikasi Akibat High Arch yang Tidak Ditangani

Jika tidak ditangani dengan baik, high arch dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Plantar fasciitis (peradangan jaringan di telapak kaki)
  • Metatarsalgia (nyeri pada tulang-tulang metatarsal)
  • Claw toe atau hammer toe
  • Stress fracture (retak tulang akibat tekanan berulang)
  • Artritis pada pergelangan kaki dan lutut

Penyebab High Arch

High arch bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Faktor Genetik

Bentuk kaki yang tinggi bisa diwariskan secara genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki bentuk kaki high arch, kemungkinan anak mewarisinya cukup tinggi.

2. Kelainan Neurologis

Beberapa penyakit saraf dapat menyebabkan perkembangan high arch, seperti:

  • Charcot-Marie-Tooth disease (CMT)
  • Polio
  • Cerebral palsy
  • Spina bifida

Kondisi ini menyebabkan otot-otot tertentu di kaki melemah, sehingga terjadi ketidakseimbangan otot dan memicu peninggian lengkungan kaki.

3. Trauma atau Cedera Lama

Patah tulang atau cedera otot kaki yang tidak sembuh sempurna juga dapat menyebabkan perubahan struktur lengkungan kaki.


Langkah-Langkah Efektif untuk Penanganan High Arch

Penanganan kondisi ini tidak selalu membutuhkan operasi, tetapi pendekatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Berikut ini adalah panduan lengkap penanganan high arch berdasarkan pengalaman klinis dan rekomendasi medis terkini.

1. Penggunaan Insole Khusus (Orthotic)

Salah satu solusi paling umum dan terbukti efektif untuk high arch adalah penggunaan custom orthotic atau sol sepatu khusus. Orthotic ini dirancang secara khusus untuk menopang lengkungan kaki yang tinggi serta mendistribusikan tekanan secara lebih merata ke seluruh telapak kaki. Dengan dukungan yang tepat, orthotic dapat mengurangi rasa sakit, mencegah kapalan, dan meningkatkan kenyamanan saat berjalan maupun berdiri dalam waktu lama.

Orthotic tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari yang lunak hingga yang kaku, tergantung pada kebutuhan individu. Konsultasi dengan ahli ortotik atau dokter spesialis ortopedi sangat disarankan untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan struktur kaki Anda.

2. Pemilihan Sepatu yang Tepat

Sepatu yang tidak sesuai dapat memperburuk gejala high arch. Oleh karena itu, memilih sepatu yang tepat menjadi langkah penting. Beberapa kriteria sepatu yang disarankan antara lain:

  • Dukungan lengkungan tambahan: membantu menopang struktur kaki yang melengkung tinggi.
  • Sol yang empuk dan menyerap tekanan: membantu mengurangi tekanan berlebih pada tumit dan bola kaki.
  • Stabilitas pada tumit (heel counter): bagian belakang sepatu harus cukup kuat untuk menjaga posisi kaki tetap stabil saat melangkah.
  • Hindari sepatu berhak tinggi atau sandal tipis: sepatu semacam ini tidak memberikan dukungan yang memadai dan dapat memperburuk rasa nyeri.

Untuk penggunaan sehari-hari di rumah, sebaiknya hindari bertelanjang kaki terlalu lama. Gunakan alas kaki rumah yang nyaman dan tetap menopang lengkungan kaki.

3. Terapi Fisioterapi

Terapi fisik atau fisioterapi sangat membantu dalam memperkuat otot-otot penyangga kaki dan pergelangan, meningkatkan fleksibilitas otot betis (gastrocnemius), serta meregangkan jaringan ikat di bawah kaki (plantar fascia). Program latihan biasanya dirancang khusus oleh fisioterapis dan disesuaikan dengan kondisi serta keluhan pasien.

Latihan yang sering direkomendasikan antara lain:

  • Calf stretching (peregangan otot betis)
  • Plantar fascia stretch
  • Strengthening exercises untuk otot intrinsik kaki

Dengan latihan yang konsisten, kelenturan kaki dapat meningkat dan beban pada struktur kaki pun berkurang.

Tips Perawatan Harian bagi Penderita High Arch

Sebagai seorang dokter yang telah menangani berbagai kasus high arch, saya selalu menekankan pentingnya perawatan harian untuk menjaga kesehatan kaki dan mencegah timbulnya masalah baru. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan di rumah:

  • Lakukan stretching rutin: Fokuskan pada otot betis, telapak kaki, dan tendon Achilles. Lakukan setiap pagi dan sebelum tidur untuk menjaga fleksibilitas otot.
  • Gunakan alas kaki yang sesuai di rumah: Hindari bertelanjang kaki, terutama di permukaan keras, karena bisa memperparah tekanan pada kaki.
  • Ganti sepatu secara berkala: Sepatu yang sudah aus atau terasa sempit bisa mengganggu struktur kaki dan menyebabkan nyeri. Idealnya, sepatu diganti setiap 6–12 bulan tergantung frekuensi pemakaian.
  • Kompres hangat dan dingin: Gunakan kompres hangat untuk meredakan ketegangan otot, dan kompres dingin jika terdapat tanda-tanda peradangan atau bengkak.
  • Periksa kaki secara rutin: Terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau gangguan saraf. Luka atau lecet kecil bisa menjadi serius jika tidak terdeteksi sejak awal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi atau podiatri jika Anda atau anak Anda mengalami:

  • Nyeri kaki yang menetap
  • Bentuk jari kaki mulai berubah
  • Keseleo berulang
  • Kapalan tebal dan nyeri
  • Kaki makin sulit dimasukkan ke sepatu

Penanganan sejak dini akan mencegah masalah jangka panjang yang lebih sulit diatasi.

Sebagai dokter spesialis kelainan kaki, saya selalu mendorong pasien untuk lebih peduli pada struktur kaki mereka. Kaki adalah fondasi tubuh. Menjaganya berarti menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.

dr. Regina Varani

dr. Regina Varani adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada tahun 2015. Ia meyakini bahwa kesehatan adalah dasar utama untuk menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Ia juga mengambil sertifikasi tulang belakang, ilmu akupuntur serta estetik dan gizi agar dapat menangani berbagai permasalahan kesehatan secara holistik.